Tampilkan di aplikasi

Meski lewati jalur ekstrim logistik tetap didistribusikan

Majalah Swara Cinta - Edisi 93
24 Januari 2019

Majalah Swara Cinta - Edisi 93

Tidak menyerah untuk menolong, demikian tekad tim respon Dompet Dhuafa untuk membantu penyintas Gempa Sulteng. / Foto : Maifil Eka Putra

Swara Cinta
Lebih dari 76 kilometer dari Pusat Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Tim Logistik Pos Induk Dompet Dhuafa untuk Respon Gempa, Tsunami dan Likuifaksi Sulteng, menembus jalur ektsrim menuju 3 desa yaitu Desa Silua, Desa Namo dan Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulteng. Tim membawa sembako, genset dan pakaian layak pakai untuk penyintas di sana. Ketika gempa terjadi, Jumat (28/11/2018), lebih dari 10 km jalan menuju desa-desa tersebut tertimbun longsor.

Sempat beberapa hari akses dan listrik menuju desa-desa tersebut terputus. Dan ketika akses sudah dibuka, tim logistik Dompet Dhuafa berusaha menyalurkan bantuan untuk desa-desa tersebut. Jadilah perjalan menuju kawasan itu sangat menguji adrenalin tim, karena jalan harus dilewati secara bergantian, di kanan jurang terjal dan di kiri bukit dengan struktur tanah yang gampang longsor.

“Desa-desa tersebut kawasan terdampak gempa yang jauh dari kota dan masih minim bantuan. Untuk menembus wilayah tersebut harus melewati jalur yang mengalami likuifaksi dan masih berlumpur,” ungkap Ustad Herman Budianto salah satu tim ekspedisi logistic, yang dipimpin Kepala Logistik Pos Induk Dompet Dhuafa untuk Respon Bencana Gempa Sulteng, Utep, Sabtu (27/10/2018). Desa Sibalaya, KecamatanTanambulava, Sigi, merupakan kawasan likuifaksi yang menghubungkan desa-desa tersebut, sebelumnya jalan ditutup karena masih basah dan berlumpur.

Di kawasan ini terjadi pergerakan tanah yang memindahkan jalan dan rumah-rumah penduduk sampai ratusan meter. Satu desa hilang karena likuifaksi ini. Selain melewati jalan di tengah kawasan likuifaksi, tim Dompet Dhuafa juga melewati desa yang bersamaan dengan gempa juga dihantam banjir bandang. Jalan dan pemukiman penduduk di kawasan ini rusak berat.
Majalah Swara Cinta di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI