Dunia penerbangan nasional sedang dirundung duka akibat jatuhnya pesawat Boeing B737 Max8 Lion Air bersama 189 penumpang dan awaknya di perairan Tanjung Pakis, Karawang, 29 Oktober lalu.
Tim Basarnas masih memperpanjang operasi pencarian jasad korban yang bersemayam di 31 meter kedalaman air di seputar lokasi jatuhnya pesawat, juga Cockpit Voice Recorder (CVR), bagian kotak hitam pesawat yang diharapkan dapat menguak tuntas penyebab musibah pesawat canggih yang baru dioperasikan pertengahan Agustus lalu itu.
Muncul berita lain yang juga menjadi viral di medsos terkait protes penumpang Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 901 rute Bengkulu – Jakarta, Senin (5/11) yang menolak diterbangkan karena bau menyengat buah durian di kabin berasal dari ruang kargo pesawat.
Protes penumpang berlanjut dengan ramai-ramai turun dari pesawat yang sudah siap tinggal landas, menolak diterbangkan, dan nyaris berujung baku hantam dengan petugas keamanan bandara.
Sebelumnya pramugari meminta agar melakukan protes tertulis, dan petugas lainnya mencoba meyakinklan mereka, aroma menyengat durian akan hilang sendirinya begitu pintu pesawat ditutup, namun mereka tetap ngotot, khawatir tersiksa selama sekitar 50 menit penerbangan ke Jakarta jika durian-durian tetap diangkut.
“Pilih angkut durian atau penumpang, “ demikian ancaman penumpang, sehingga akhirnya pihak Sriwijaya mengalah dan menurunkan durian yang konon beratnya dua ton yang diakui maskapai penerbangan itu, sementara penumpang mendapatkan info, beratnya tiga ton.
