Tampilkan di aplikasi

Dompet dhuafa tebar benih Perdamaian dunia

Majalah Swara Cinta - Edisi 106
22 Januari 2020

Majalah Swara Cinta - Edisi 106

Peserta Youth for Peace Dompet Dhuafa

Swara Cinta
Secara sederhana, kami belajar untuk menemukan masalah utama pada komunitas kami. Menuliskan tujuan, sasaran proyek, menentukan penilaian kebutuhan di masyarakat, dan akhirnya berakhir dengan perencanaan yang cermat dan implementasi proyek menggunakan tujuan yang SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant and Time specific).

Pernyataan itu dilontarkan oleh Maryam Navees, salah satu peserta Youth For Peace Camp 2019 asal United Arab Emirates di Jakarta (8/12). Dalam rangkaian Youth For Peace Camp 2019 yang digelar Dompet Dhuafa, para peserta dari negara Peru, Qatar, Uzbekistan, Bangladesh, Thailand, Cambodia, Myanmar, UAE, dan termasuk Indonesia, mengikuti kegiatan lokakarya bertajuk 'How to Develop a Sustainable Project? - Project Management for Development Professional'.

Kebanyakan dari mereka adalah aktivis muda sekaligus cocreator dalam proses peace building di negara mereka. "Pada dasarnya setiap proyek membutuhkan perencanaan yang cermat. Bagi kami, lokakarya manajemen proyek sangat bermanfaat dan komprehensif," lanjut Navees.

Siti Maisaroh, selaku NICE Consultant, yang memandu lokakarya mengatakan peserta YFP Camp dibentuk menjadi beberapa kelompok, kemudian menerapkan contoh proyek, membuat tujuan dan perencanaan, merumuskan masalah, juga membedahnya secara rinci.

Ide-ide kegiatan perdamaian mereka lalu ditajamkan oleh Dompet Dhuafa, Pasukan Penjaga Perdamaian Dunia, Badan-Badan PBB, aktivisaktivis NGO, dan lembaga-lembaga donor.
Majalah Swara Cinta di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI