Tampilkan di aplikasi

Gizi buruk meningkat saat pandemi

Majalah Swara Cinta - Edisi 120
18 Agustus 2021

Majalah Swara Cinta - Edisi 120

Pandemi berdampak pada segala bidang kehidupan termasuk pada kondisi gizi masyarakat. Gizi buruk meningkat selama pandemi

Swara Cinta
Pandemi tidak hanya berdampak pada kesehatan penduduk. Tetapi jauh dari itu, Pandemi juga berpengaruh pada gizi masyarakat. Hasil penelitian Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) menunjukan gizi buruk meningkat selama pandemi.

Direktur IDEAS Yusuf Wibisono menilai, permasalahan gizi buruk di Indonesia meningkat pada masa pandemi dikarenakan kombinasi dua persoalan utama yaitu jatuhnya daya beli masyarakat dan terganggunya layanan kesehatan esensial terutama bagi kelompok rentan seperti ibu dan anak. Dikatakan Yusuf, turunnya daya beli masyarakat sebagai akibat dari guncangan ekonomi saat pandemi membuat akses pangan dan asupan gizi masyarakat miskin memburuk.

“Konsumsi pangan yang tidak bergizi pada gilirannya memicu malnutrisi, yang pada penduduk usia dini akan membawa pada masalah serius yaitu stunting (pendek), underweight (kurus) dan wasting (gizi kurang),” kata Yusuf dalam Diskusi Publik Nasional ‘Buruk Gizi Di Masa Pandemi’ di Jakarta, Kamis (8/4/2021).

Dia menambahkan, ketika kebutuhan akan dukungan melawan gizi buruk dan stunting meningkat, intervensi gizi oleh pemerintah justru melemah seiring penyebaran virus yang semakin masif dan meningkatnya beban sistem kesehatan nasional. “Posyandu dan Puskesmas yang merupakan ujung tombak intervensi gizi spesifik, banyak terganggu operasional-nya, terutama di wilayah zona merah pandemi,” ungkap Yusuf.
Majalah Swara Cinta di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI