Tampilkan di aplikasi

Buku Tazkia Publishing hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Maqasid Syariah Dalam Ekonomi Islam

1 Pembaca
Rp 95.000 20%
Rp 76.000
Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Maqasid Syariah merupakan sebuah disiplin ilmu yang telah lama dikembangkan oleh para ulama muslim terdahulu, seperti Imam Juwaeni, Imam al-Ghazali, Imam Syatibi, dan Ibnu ‘Ashur. Namun kebanyakan kajian mereka hanya terfokus pada permasalahan ibadah saja. Sementara itu, inilah buku yang secara khusus membahas Maqasid Syariah dalam muamalah.

Sebuah buku yang lama kita tunggu dan tentu saja sangat dibutuhkan untuk melengkapi kajian ekonomi Islam dan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Inilah buku langka!

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Nurizal Ismail
Editor: Sofyan RH. Zaid

Penerbit: Tazkia Publishing
ISBN: 9786239576103
Terbit: Januari 2021 , 203 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Maqasid Syariah merupakan sebuah disiplin ilmu yang telah lama dikembangkan oleh para ulama muslim terdahulu, seperti Imam Juwaeni, Imam al-Ghazali, Imam Syatibi, dan Ibnu ‘Ashur. Namun kebanyakan kajian mereka hanya terfokus pada permasalahan ibadah saja. Sementara itu, inilah buku yang secara khusus membahas Maqasid Syariah dalam muamalah.

Sebuah buku yang lama kita tunggu dan tentu saja sangat dibutuhkan untuk melengkapi kajian ekonomi Islam dan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Inilah buku langka!

Ulasan Editorial

Secara garis besar, pembahasan-pembahasan dalam buku ini terbagi menjadi tiga bagian. Pertama, bersifat konseptual yang membahas teori Maqasid Syari’ah itu sendiri. Kedua, bersifat kajian kritis terhadap sistem ekonomi yang ada. Ketiga, bersifat pengembangan ekonomi Islam yang konstruktif berbasis pada pendekatan Maqasid Syari’ah. Hasilnya dari pembahasan ini memberikan gambaran yang komprehensif mengenai ilmu ekonomi Islam itu sendiri. Karena realisasi falah dalam ekonomi Islam sangat berhubungan dengan syariah dan tujuannya (Maqâsiduha)

Ahli Perbankan Syariah / Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec

Pendahuluan / Prolog

Sekapur Sirih Penulis
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan karunia-Nya berupa rezeki sehingga kita masih bisa beribadah dan beramal saleh di masa pandemic Covid-19. Selawat dan Salam tidak lupa kita haturkan kepada Nabi Muhammad saw. yang membawa nur (cahaya) Islam sehingga kita tidak dalam kejahilan akidah, syariat, akhlak.

Buku ini tidak akan terbit dan sampai ke tangan bapak/ibu sekalian tanpa adanya nikmat yang diberikan oleh Allah Swt. dan bantuan dari beberapa pihak yang telah memberikan dorongan kepada penulis untuk mewujudkan buku Maqasid Syari’ah dalam Ekonomi Islam ini.

buku Maqasid Syari’ah dan Ekonomi Islam berisi tentang konsep/teori Maqasid Syari’ah, metodologi dan sejarah perkembangannya oleh para ulama di masa klasik dan kontemporer. Selanjutnya, pemulas mencoba untuk memasukkannya kedalam kedalam konsep ekonomi Islam yang terus berkembang hingga saat ini.

Kenapa Maqasid Syari’ah dan Ekonomi Islam? Karena Maqasid Syari’ah adalah tujuan yang harus dicapai umat manusia untuk mencapai kemaslahatan hidupnya di dunia dan akhirat. Manusia yang tidak tahu arah dan tujuan hidupnya maka akan bingung dan tersesat selamanya dalam kehidupannya. Karena itu dalam bersyari’ah seorang Muslim harus tahu hikmah dan tujuan dari ia bersyariat.

Buku ini adalah edisi revisi dari Maqasid Syari’ah dalam ekonomi Islam yang kemudian diubah beberapa redaksinya serta penambahan enam bab, sehingga jumlah bab dalam buku yang baru ini adalah empat belas bab. Terakhir, atas semuanya penulis ucapkan terima kasih, hanya doa kepada Allahlah semoga orang-orang yang telah berjasa hingga terbitnya buku ini dibalas dengan pahala yang berlipat ganda di sisi-Nya.

Kata Pengantar Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec
Suatu kebahagiaan bagi saya untuk menulis kata pengantar untuk buku yang ditulis oleh anak kandung saya, yang lahir dari Rahim STEI Tazkia yang sekarang berubah menjadi Institut Agama Islam Tazkia. STEI Tazkia merupakan perguruan tinggi Islam yang bercita-cita untuk melahirkan ekonom-ekonom muslim yang menguasai ilmu fardu ‘ain (agama) dan fadhu kifayah yang utamanya adalah bidang ekonomi. Nurizal Ismail adalah alumni dan juga saat ini menjadi dosen di STEI Tazkia telah mampu menghadirkan integrasi keilmuan antara ilmu agama dan umum dalam lingkup sebuah kajian ilmu ekonomi yang dibingkai dalam pendekatan Maqasid Syari’ah.

Buku yang ditulis ini masih sangat langka dibahas oleh para penulis-penulis yang fokus terhadap pengembangan ekonomi Islam. Kajian Maqasid Syari’ah dalam ekonomi Islam merupakan topik yang sangat menarik dan sedang menjadi trend dalam pengembangan ekonomi dan keuangan Islam seperti realisasi Maqâsid index dalam menguji performa bank-bank Islam. Selain itu Maqasid Syari’ah juga merupakan sebuah disiplin ilmu yang telah lama dikembangkan oleh ulama-ulama Muslim dahulu seperti Imam Juwaeni, Imam Ghazali, Imam Syatibi dan Ibnu ‘Ashur. Namun kebanyakan kajiankajian tersebut hanya difokuskan pada permasalahan ibadah saja seperti karya al-Tirmidzi al-Hakim (Abu ‘Abdullah Muhammad bin ‘Ali) “Al-Shalatu wa Maqâsiduha” atau karya Al-’Iz bin Abdussalam “Maqâsidu al-’Ibadah”. Seharusnya ada kajian Maqasid Syari’ah yang berhubungan dengan aspek-aspek muamalat. Isi buku ini ternyata sangat berhubungan dengan aspek-aspek muamalat terutama dalam kajian ekonomi Islam.

Secara garis besar, pembahasan-pembahasan dalam buku ini terbagi menjadi tiga bagian. Pertama, bersifat konseptual yang membahas teori Maqasid Syari’ah itu sendiri. Kedua, bersifat kajian kritis terhadap sistem ekonomi yang ada. Ketiga, bersifat pengembangan ekonomi Islam yang konstruktif berbasis pada pendekatan Maqasid Syari’ah. Hasilnya dari pembahasan ini memberikan gambaran yang komprehensif mengenai ilmu ekonomi Islam itu sendiri. Karena realisasi falah dalam ekonomi Islam sangat berhubungan dengan syariah dan tujuannya (Maqâsiduha).

Alhamdulillah saya sangat menyambut kehadiran buku Maqasid Syari’ah dalam Ekonomi Islam, yang bertujuan membangun ilmu ekonomi Islam berbasis pada pendekatan Maqasid Syari’ah. Semoga buku ini dapat menambah khazanah keilmuan ekonomi Islam dari sisi yang berbeda, yaitu pendekatan Maqasid Syari’ah. Di samping itu kehadiran buku ini diharapkan dapat memberikan suatu semangat dan wacana baru tentang ekonomi Islam yang melihat dari sisi pencapaian falah (kesejahteraan dunia dan akhirat). Ilmu ekonomi Islam masih harus dikembangkan menuju kepada konsep yang nyata diaplikasikan di setiap aspek kehidupan. Selamat membaca.

Daftar Isi

Sampul Buku Depan
Hak Cipta
Kata pengantar
Forewords
Sekapur sirh penulis
Daftar isi
Bab 1 Konsep Maqasid Syari’ah
     1.1 Pendahuluan
     1.2 Pengertian Maqasid Syari’ah
     1.3 Landasan Maqasid Syari’ah
     1.4 Pembagian Maqasid Syari’ah
     1.5 Urgensi Mempelajari Maqasid Syari’ah
     1.6 Kesimpulan
Bab 2 Sejarah Pemikiran Maqasid Syari’ah
     2.1 Pendahuluan
     2.2 Sejarah dan Perkembangan Maqasid Syari’ah
     2.3 Pemikiran Maqasid Syari’ah Sebelum Imam Syatibi
     2.4 Pemikiran Maqasid Syari’ah Imam Syatibi dan Sesudahnya
Bab 3 Metodologi Maqasid Syari’ah
     3.1 Pendahuluan
     3.2 Ijtihad dan Maqasid Syari’ah
     3.3 Metode Ijtihad Maqasid Syari’ah
     3.4 Kesimpulan
Bab 4 Maqasid Dharuriyyat:batasan Dan Susunannya
     4.1 Pendahuluan
     4.2 Maqâsid Dharurriyat
     4.3 Maqâsid Dharurriyat dan Batasannya
     4.4 Maqâsid Dharurriyat dan Susunannya
     4.5. Kesimpulan
Bab 5 Wasilah Dalam Maqasid Syari’ah
     5.1 Pendahuluan
     5.2 Definisi Wasilah
     5.3 Pembagian Wasilah
     5.4 Perbedaan Maqâsid dan Wasâil Syari’ah
     5.4 Kesimpulan
Bab 6 Maqasid Syari’ah Dalam Ekonomi Islam
     6.1 Pendahuluan
     6.2 Falsafah Ekonomi Islam: Pendekatan Epistemologi
     6.3 Tujuan Ekonomi Islam
     6.4 Metodologi Ekonomi Islam
     6.5 Maqasid Syari’ah dalam Ekonomi Islam
     6.6 Kesimpulan
Bab 7 Produksi Dalam Maqasid Syari’ah
     7.1 Pendahuluan
     7.2 Produksi dalam Islam
     7.4 Faktor-Faktor Produksi Ekonomi Islam
     7.5 Aplikasi Maqasid Syari’ah dalam Produksi
     7.6 Kesimpulan
Bab 8 Mencari Kekayaan Dan Konsumsi Dalam Tinjauan Maqasid Syari’ah
     8.1 Pendahuluan
     8.2 Harta dalam Kedudukan Islam
     8.3 Definisi Harta (mal)
     8.4 Hakikat Harta dalam Islam
     8.5 Prinsip-Prinsip dalam Mencari Harta
     8.6 Prinsip-Prinsip Dasar Konsumsi
     8.7 Skala Prioritas Konsumsi dalam Tinjauan Maqasid Syari’ah
     8.8 Kesimpulan
Bab 9 Konsep Distribusi Kekayaan Dalam Tinjauan Maqasid  Syari’ah
     9.1. Pendahuluan
     9.2. Wasilah (Sarana) Distribusi Kekayaan dalam Islam
     9.3. Maqasid Syari’ah dalam Distribusi Kekayaan
     9.4. Kesimpulan
Bab 10 Maqasid Syari’ah Wakaf
     10.1 Pendahuluan
     10.2 Definisi dan Dalil Wakaf
     10.3 Sejarah dan Perkembangan Wakaf dalam Islam
     10.4 Maqasid Syariat Wakaf
     10.5 Kesimpulan
Bab 11 Merealisasikan Maqasid Syari’ah Dalam Manajemen Kekayaan
     11.1 Pendahuluan
     11.2 Konsep Wealth Management
     11.3 Aplikasi Maqasid Syari’ah dalam Analisis Kebutuhan Keuangan
     11.4 Kesimpulan
Bab 12 Kartu Kredit Syariah Dalam Tinjauan Maqasid Syari’ah
     12.1 Pendahuluan
     12.2 Pengertian Kartu Kredit
     12.3 Kartu Kredit Syariah: Pro dan Kontra
     12.4 Dalil Syari’ah Kartu Kredit Syariah
     12.5 Analisis Maqasid Shari’ah terhadap Praktik Kartu Kredit Syariah
     12.6 Perbedaan antara Kartu Kredit Konvensional dan Syariah
     12.7 Kesimpulan
Bab 13 Impelementasi Corporatesocial Responsibility (Csr) Dalam Tinjauan Maqasid Syari’ah
     13.1 Pendahuluan
     13.2 Corporate Social Responsibility: Definisi, Konsep danBank Syariah
     13.3 Corporate Social Responsibility Bank Syariah Berbasispada Maqasid Syari’ah
     13.4 Kesimpulan
Bab 14 Maqasid Syari’ah Dan Pengharaman Riba
     14.1 Pendahuluan
     14.2 Definisi Riba
     14.3 Maqasid Syari’ah dari Pengharaman Riba
     12.4 Penutup
Daftar pustaka
Tentang penulis
Sampul Buku Belakang

Kutipan

BAB 1 Konsep Maqasid Syariah - Pendahuluan
Berbicara mengenai kehidupan manusia kita tidak bisa lepas dari aturan-aturan yang menuntun manusia untuk dapat hidup bahagia dan sejahtera. Sebaliknya saat ini aturan-aturan yang dibuat oleh manusia hanya sebatas untuk memberikan keuntungan semata bagi manusia yang menafikan adanya aturan-aturan atau nilai-nilai agama (religious values). Doktrin ini dikenal dengan Sekularisme. Paham ini sudah lama mendarah daging oleh kebanyakan orang baik Muslim atau non-Muslim yang tujuannya memisahkan antara hubungan dunia dengan agama, atau yang memisahkan antara aspek fisik (terlihat) dan metafisik (tidak terlihat).

Dalam Islam memandang aspek kehidupan tidak hanya pada materi saja melainkan juga pada aspek spiritual. Sebab dunia adalah ladang amal bagi manusia untuk mencapai kehidupan yang kekal abadi di akhirat nanti. Dalam surah al-Qasas, 77 dijelaskan:  “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS.Al-Qasas [28]: 77)