Tampilkan di aplikasi

Si peracik keindahan gambar

Majalah TPLUS - Edisi 77
23 Januari 2018

Majalah TPLUS - Edisi 77

Gadgetarian mungkin sudah kerap mendengar istilah digital image processing.

TPLUS
Gadgetarian mungkin sudah kerap mendengar istilah digital image processing yang kerap tertera dalam spesifikasi gadget masa kini, seperti ponsel, komputer maupun kamera. Digital image processing atau dalam bahasa Indonesia, pengolahan citra digital, merupakan pengolahan citra atau gambar menggunakan alogaritme komputer. Dengan teknologi ini, data citra mentah dapat diperbaiki kualitasnya dengan berbagai penambahan unsur, seperti warna dan tingkat kecerahan.

Pada tahun 1960an, beragam teknik digital image processing dikembangkan saat HYPERLINK “https://en.wikipedia.org/wiki/Jet_Propulsion_ Laboratory” \o “Jet Propulsion Laboratory” Jet Propulsion Laboratory, HYPERLINK “https:// en.wikipedia.org/wiki/Massachusetts_Institute_ of_Technology” \o “Massachusetts Institute of Technology” Massachusetts Institute of Technology, HYPERLINK “https://en.wikipedia.org/wiki/ Bell_Laboratories” \o “Bell Laboratories” Bell Laboratories, HYPERLINK “https://en.wikipedia.

org/wiki/University_of_Maryland,_College_Park” \o “University of Maryland, College Park” University of Maryland, dan beberapa fasilitas riset lainnya berlomba menerapkan teknologi ini di berbagai bidang, mulai dari pencitraan satelit, citra medis, telepon video dan pengembangan fotografi. Biaya pengembangan saat itu cukup besar mengingat masih minimnya teknologi komputer saat itu.

Namun situasi tersebut berubah pada 1970an saat perangkat komputer semakin terjangkau. Di perangkat-perangkat TV dengan teknologi ini, gambar dapat diolah secara langsung (real time). Selain itu digital image processing telah berkembang menjadi peranti keras terintegrasi, tidak lagi dibuat terpisah.
Majalah TPLUS di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI