Di Indonesia, mudik dan Lebaran adalah dua hal yang tak terpisahkan. Bahkan, tradisi mudik untuk menyambut Lebaran di negara kita jadi bagian penting dalam bulan Ramadhan. Mudik menjadi penting karena merupakan momen untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain juga sowan dengan orang tua.
Pasti Gadgetarian pernah merasakan nikmat dan perjuangan melakukan mudik, tak peduli macet dan berdesak-desakan di kendaraan, demi satu tujuan: Pulang kampung! Hampir semua moda transportasi digunakan untuk mudik, mulai dari pesawat terbang, kereta api, kapal laut, bus, serta kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor, bahkan truk, mobil pikap dan mobil box.
Tradisi mudik juga ada di beberapa negara berkembang dengan mayoritas penduduk Muslim, seperti Bangladesh. Jumlah pemudik yang terbesar berasal dari Jakarta adalah menuju Jawa Tengah. Pada tahun 2014 lalu jumlah pemudik yang pergi ke Jawa Tengah mencapai 7.893.681 orang. Menariknya lagi, mudik Lebaran di negara kita tercatat sebagai pergerakan manusia terbesar kedua di dunia pasca Perang Dunia II.
Kita hanya kalah sama Tiongkok yang penduduknya jauh lebih banyak dari Indonesia. Lho, di Tiongkok ada mudik? Ya, di negara yang dipimpin oleh Xi Jinping tersebut juga ada tradisi mudik atau pulang ke kampung halaman.
Bedanya, jika mudik di Indonesia untuk menyambut Lebaran, di Tiongkok mudik dilakukan untuk menyambut Tahun Baru Imlek. Tak bisa dipungkiri bahwa peradaban Tiongkok yang lebih tua banyak memengaruhi budaya di banyak negara, salah satunya Indonesia. Termasuk tradisi mudik ini.
