Ikhtisar
Buku ini berisi kumpulan kasus-kasus etika bisnis dan akuntansi yang terjadi di berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Salah satu faktor utama yang mendorong penerbitan buku ini adalah kurangnya bahan ajar yang berupa kasus-kasus etika bisnis dan akuntansi di Indonesia. Padahal, dalam pembela- jaran etika bisnis dan akuntansi, pendekatan kasus sangat penting dan diyakini dapat meningkatkan sensitivitas etika yang merupakan prasyarat perilaku etis (Velasquez, 2014). Kekurangan bahan ajar berupa kasus-kasus di Indonesia tersebut menyebabkan materi yang dipakai dalam pembelajaran etika bisnis dan akuntansi sebagian besar adalah kasus-kasus yang terjadi di luar negeri. Hal ini bisa menyebabkan pembelajaran kurang efektif karena maha- siswa tidak bisa menghayati secara mendalam kasus yang terjadi. Akibat lebih lanjut adalah sensitivitas etika kurang terasah dengan tajam, diskusi tidak mendalam karena konteks kurang dipahami dengan baik, dan solusi yang diberikan belum tentu relevan.
Buku ini cocok digunakan sebagai pendamping buku teks etika bisnis dan akuntansi, baik di tingkat sarjana maupun pascasarjana (magister). Terkait dengan penggunaan buku ini dalam pembelajaran mata kuliah Etika Bisnis dan Akuntansi, beberapa hal yang perlu didiskusikan antara lain: (1) apa saja isu-isu etika yang ada dalam masing-masing kasus; (2) bagaimana analisis atas isu-isu tersebut menggunakan perspektif utilitarianisme (utilitarianism), keadilan (justice), hak (right), dan keutamaan (virtue); (3) siapa saja pihak yang mungkin memengaruhi dan dipengaruhi (stakeholders) oleh isu-isu tersebut; dan (4) bagaimana mencegah hal-hal yang tidak etis tersebut terulang lagi.
Pendahuluan / Prolog
Prakata
Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin, segala puji milik Allah Swt., Tuhan semesta alam, yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan buku ini. Buku ini merupakan kumpulan kasus-kasus etika bisnis dan akuntansi yang terjadi di BUMN. Sumber penulisannya ialah berita-berita yang ada di media dan dapat diakses oleh publik. Semua perspektif dan interpretasi dalam buku ini sepenuhnya berasal dari penulis kasus dan tidak mewakili berbagai pihak yang terlibat secara langsung atau tidak langsung.
Salah satu faktor utama yang mendorong penerbitan buku ini adalah kurangnya bahan ajar berupa kasus-kasus etika bisnis dan akuntansi di Indonesia. Padahal, dalam pembelajaran etika bisnis dan akuntansi, pendekatan kasus sangat penting dan diyakini dapat meningkatkan sensitivitas etika yang merupakan prasyarat perilaku etis (Velasquez, 2014). Kekurangan bahan ajar berupa kasus-kasus di Indonesia tersebut menyebabkan materi yang digunakan dalam pembelajaran etika bisnis dan akuntansi sebagian besar adalah kasus-kasus yang terjadi di luar negeri.
Hal ini bisa menyebabkan pembelajaran kurang efektif karena mahasiswa tidak dapat menghayati secara mendalam kasus yang terjadi. Akibat lebih lanjut adalah sensitivitas etika kurang terasah dengan tajam, diskusi tidak mendalam karena konteks kurang dipahami dengan baik, serta solusi yang diberikan belum tentu relevan.
Menurut Fritzsche (2005), isu-isu etika dalam bisnis secara umum dapat dikelompokkan menjadi lima: bribery (penyuapan), coercion (paksaan, kekerasan), deception (penipuan, kecurangan), theft (pencurian, termasuk korupsi), dan unfair discrimination (diskriminasi tidak adil dan tidak berdasar pada kriteria yang relevan). Kasus-kasus yang dimuat dalam buku ini mengandung, paling tidak, satu dari lima isu tersebut. Oleh karena itu, buku ini diberi anak judul kasus-kasus etika dalam bisnis dan akuntansi.
Terkait dengan penggunaan buku ini dalam pembelajaran mata kuliah Etika Bisnis, beberapa hal yang perlu didiskusikan adalah apa saja isu etika yang ada dalam masing-masing kasus, analisis atas isu-isu tersebut jika dilihat dari perspektif utilitarianisme (utilitarianism), keadilan (justice), hak (right), dan kebaikan (virtue), siapa saja pihak yang mungkin memengaruhi dan dipengaruhi (stakeholders) oleh isu-isu tersebut, serta bagaimana mencegah hal-hal yang tidak etis tersebut terulang lagi.
Sebagai penyunting dan penulis, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terbitnya buku ini, khususnya Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Inovasi Nasional, yang telah memberikan dana Penelitian Terapan melalui Direktorat Penelitian UGM dengan kontrak Nomor 1985/ UN1/DITLIT/DIT-LIT/PT/2020 yang diamandemen dengan kontrak Nomor 2988/UN1.DITLIT/DIT-LIT/PT/2020. Buku ini merupakan luaran tambahan dari kontrak tersebut.
Kami juga berterima kasih kepada Badan Penerbit dan Publikasi (BPP) UGM yang sudah bersedia menerbitkan buku ini. Tentu saja kami juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga kami yang sudah mendukung kami dengan merelakan waktu untuk keluarga berkurang karena pekerjaan menyelesaikan buku ini. Semoga buku ini bermanfaat dalam proses pembelajaran etika bisnis dan akuntansi.
Penulis
Fransiska Arum Anggraini - lahir di Palembang, 1 April 1995. Siska lulus S-1 dari Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, Program Studi Akuntansi pada tahun 2018. Saat buku ini disusun, Siska sedang menyelesaikan pendidikan S-2 di Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, konsentrasi Akuntansi Publik.
Luh Putu Santi Krisna Dewi - lahir di Denpasar tanggal 25 Januari 1996. Lulusan S-1 dari Program Studi Akuntansi, Universitas Udayana, tahun 2018 dan saat buku ini disusun ia sedang mengenyam pendidikan di Program Studi Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada.
Editor
Mahfud Sholihin - Prof. Mahfud Sholihin adalah guru besar dan dosen tetap di Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada. Beliau menyelesaikan studi S-1 Akuntansi di Universitas Gadjah Mada pada tahun 1998 dan mendapatkan gelar Master of Accounting dari University of Western Australia pada tahun 2003. Pada tahun 2009, beliau menyelesaikan program doktor di University of Bradford, Inggris. Saat ini, beliau menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FEB UGM.
Beberapa hasil penelitiannya sudah dipublikasikan di berbagai jurnal internasional bereputasi tinggi, seperti Accounting and Business Research, British Accounting Review, Financial Accountability and Management, Asian Review of Accounting, Journal of Islamic Accounting and Business Research, Journal of Management, Spirituality and Religion, Education and Information Technologies, dan International Journal of Management Education. Beberapa buku yang pernah beliau tulis antara lain Akuntansi Manajemen: Soal dan Pembahasan (2003), Akuntansi Internasional (2005), Analisis SEM-PLS dengan WarpPLS 3.0 (2013), dan Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual (2017).
Muhammad Akbar Fadzkurrahman Annahl - lahir di Bontang, Kalimantan Timur, pada 30 Mei 1994. Saat ini, ia bertugas sebagai asisten akademik Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada. Akbar mengajar beberapa mata kuliah, seperti Pengauditan Internal pada Program Internasional, analisis sistem dan desain pada program Reguler dan Akuntansi Keuangan (kelas matrikulasi) Program Profesi Akuntansi (PPAk), FEB, UGM. Ia menyelesaikan pendidikan S-1 di Universitas Gadjah Mada dengan jurusan Akuntansi dan S-2 di Durham University, United Kingdom, dengan jurusan Keuangan dan Manajemen Syariah. Sebelum bergabung di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2019, Akbar menjadi asisten dosen dan grader di Departemen Akuntansi. Saat ini, ia tergabung sebagai pengelola (amil) Rumah Zakat Infaq Shodaqoh (R-ZIS) dan Pusat Studi Energi (PSE) Universitas Gadjah Mada.
Daftar Isi
Sampul
Prakata
Daftar Isi
Kasus 1: PT Krakatau Steel (Persero) TBK.: Sudah Jatuh Tertimpa Baja
A. PT Krakatau Steel: Tujuh Tahun Tanpa Laba
B. PT Krakatau Steel dan Industri Baja Nasional
C. Terus Merugi, Apa Penyebabnya?
D. Tertekannya Industri Baja Nasional
E. Silmy Karim Menuntut Revisi
F. Pemerintah Menjawab
G. Masalah Baru PT Krakatau Steel: Direktur Kena OTT
H. Langkah PT Krakatau Steel Memulihkan Keadaan
I. Bukan Pemutusan Hubungan Kerja, Tetapi
J. Restrukturisasi Utang Sebesar Rp31 Triliun
Lampiran
Catatan Akhir
Kasus 2: PT Waskita Karya (Persero) TBK.: Dari Manipulasi Sampai Korupsi
A. Awal Mula PT Waskita Karya
B. Perekayasaan Laporan Keuangan dan Restrukturisasi
C. Kecelakaan Kerja PT Waskita Karya
D. Perombakan Susunan Direksi dan Komisaris PT Waskita
E. Holding Infrastruktur BUMN
F. Indikasi Aliran Dana ke Pihak Lain
G. Diperiksa KPK
H. Penetapan Tersangka Kasus 14 “Proyek Fiktif”
I. 14 Proyek Infrastruktur “Fiktif”: PT Waskita Karya
J. Menonaktifkan Dua Orang Pejabat
K. KPK Mencegah Mantan Pejabat PT Waskita Karya dan
L. Panggilan KPK Atas Direktur Utama Jasa Marga
M. Kementerian Bumn: Pengawasan Tak Optimal
N. KPK.Konfirmasi.Tiga.Saksi
O. Saham PT Waskita Karya Menurun Drastis
P. Putusan Pengadilan: Apakah Hanya Dua Tersangka?
Lampiran
Catatan Akhir
Kasus 3: PT Pos Indonesia: Tantiem Yang Tidak Bikin Ayem
A. Profil.PT.Pos.Indonesia
B. Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap)
C. Ketidakjelasan Tindak Lanjut Kasus
D. Tanggapan Manajemen PT Pos Indonesia
E. Pemberian Tantiem: Wajar atau Tidak?
F. Dasar PT Pos Indonesia Memberikan Tantiem
Lampiran
Catatan Akhir
Kasus 4: PT Bank Tabungan Negara (Persero) TBK: Cantik Tidak Selalu Apik
A. Profil Perusahaan Bank BTN
B. Penelusuran Window Dressing
C. Profil PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Persero
D. Profil PT Batam Island Marina (BIM)
E. Perkembangan Kasus dan Kondisi Terakhir MasingMasing Pihak
Catatan Akhir
Kasus 5: PT Garuda Indonesia (TBK.): Demi Laba Malah Merana
A. PT Garuda Indonesia
B. Rugi Membengkak 408% Hingga September 2017
C. Perjanjian Kerja Sama Bernilai Fantastis
D. PT Mahata Aero Teknologi
E. Kejanggalan Laporan Keuangan 2018
F. Laporan Keuangan Dimanipulasi
G. Kelalaian AP dan KAP dalam Mengaudit
H. OJK Memberikan Sanksi Atas Pelanggaran Garuda
Lampiran
Catatan Akhir
Kasus 6: PT Asuransi Jiwasraya (Persero): Skandal yang Brutal
A. Imbas Krisis Moneter 1998
B. Laba Semu Sejak Tahun 2006
B. Laba Semu Sejak Tahun 2006
D. Produk JS Saving Plan pada Tahun 2012
E. Revaluasi Aset pada Tahun 2013
F. Mensponsori Manchester City Pada Tahun 2014
G. Opini Tidak Wajar dari BPK pada Tahun 2017
F. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I oleh BPK pada Tahun 2016
G. Opini Tidak Wajar dari BPK pada Tahun 2017
H. Keadaan Laporan Keuangan Jiwasraya Tahun 2017
I. Peran Akuntan Publik Pricewaterhouse Coopers (PWC)
J. Tiga Kali Ganti Direktur Utama pada Tahun 2018
K. Strategi Pemerintah dan Jiwasraya pada Tahun 2019
L. Rapat Dengar Pendapat di Dewan Perwakilan Rakyat
M. Rencana Membuat Holding Asuransi pada Tahun 2020
N. Nasib Jiwasraya di Tengah Pandemi COVID-19
O. Kejaksaan Agung Menetapkan Enam Tersangka
Lampiran
Catatan Akhir
Kasus 7: PT Bank Negara Indonesia (Persero): Menikam Dari Dalam
A. Bank Negara Indonesia: Profil dan Sejarah
B. Tata Kelola BNI
C. Menyelisik Sistem Pengendalian BNI
D. Respons Nasabah dan Pasar Terhadap Kasus
E. Tanggapan Manajemen BNI
F. Tindak Lanjut Dana Nasabah
G. Munculnya Nama-Nama yang Terlibat
H. Penyerahan Nama Tersangka ke Persidangan
Lampiran
Catatan Akhir
Kasus 8: PT PElabuhan Indonesia II (Persero): Kontribusi dan Kontroversi Sang CEO
A. Sekilas PT Pelabuhan Indonesia II
B. Penolakan Serikat Pekerja Terhadap Penunjukan Ulang
C. Richard Joost Lino: Antara Kontribusi Dan Kontroversi
D. Dugaan Kasus Korupsi R.J. Lino
E. Penindakan Kasus Oleh KPK
F. Proses Panjang Pengadilan Kasus
G. Pemeriksaan Kasus Kembali Bergulir
Lampiran
Catatan Akhir
Kasus 9: PT Angkasa Pura II (Persero): Bagasi yang Membebani
A. Perjalanan Panjang PT Angkasa Pura II
B. PT INTI: Evolusi dari Kerja Sama Teknologi Komunikasi
C. Pernyataan Manajemen PT Angkasa Pura II
D. Pernyataan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI)
E. Pernyataan Kementerian BUMN
F. Penyelidikan KPK
G. Bukan Suap, Tetapi Urusan Utang Piutang
H. Vonis Pengadilan
I. Perlu Evaluasi Rekrutmen Direksi
Lampiran
Catatan Akhir
Kasus 10: PT PLN (Persero): Prahara di Perusahaan Listrik Negara
A. Sejarah PLN dan Asal Muasal Monopoli Listrik di
B. Alasan Banyaknya Kasus Korupsi di PLN
C. Mengenal Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap
D. Letter of Intent (LOI) yang Bermasalah
E. Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) Mencium “Bau
F. Pergantian Direktur Utama Sebanyak Empat Kali pada
G. Hukuman Johannes Kotjo
H. Hukuman Eni Maulani Saragih
I. Hukuman Idrus Marham
J. Sofyan Basir
K. Pengadilan Tipikor Vonis Bebas Sofyan Basir?
L. Kpk Ajukan Kasasi atas Vonis Bebas Sofyan
M. Mahkamah Agung Kabulkan Kasasi Idrus Marham
Catatan Akhir
Indeks
Tentang Editor
Kontributor
