Islam adalah agama sempurna. Berbagai urusan hidup manusia ada aturannya di dalam Islam, termasuk urusan kepemimpinan. Jika urusan yang kecil dan bersifat individual saja Islam memiliki aturannya, maka apalagi urusan yang besar dan bersifat keumatan.
Mayoritas ulama berpandangan, mengangkat seorang pemimpin untuk kemaslahatan kaum muslimin hukumnya wajib. Ibnu Khaldun menjelaskan, seorang pemimpin dalam pandangan Islam memiliki peran menegakkan agama Allah SWT, dan mengelola urusan duniawi untuk kemasalahatan umat karena-Nya.
Allah dengan tegas menjelaskan kepada kaum muslimin mengenai rambu-rambu memilih pemimpin. Akidah menjadi hal yang paling utama, dan sangat penting dalam memilih sosok pemimpin. Pilih Amal di Bulan Ramadan Selain memilih pemimpin, ada banyak pilihan dalam hidup yang dapat membuat seorang muslim mendapat pahala, dan berbuah surga-Nya. Ada pula pilihan yang membuat ia mendapat dosa, bahkan terjerumus ke dalam neraka jahanam.
Di antara sekian banyak pilihan berbuat kebaikan, memaksimalkan amal di bulan Ramadan tentu harus diutamakan. Banyak amal yang dapat dimaksimalkan selama Ramadan. Tapi, sebagai seorang mukmin, haruslah pandai memilih agar amalan tak sia-sia. Lalu, amal apa yang sekiranya dapat diutamakan untuk dilakukan, tanpa mengganggu ibadah lainnya? Amal itu adalah berwakaf.
Wakaf adalah amalan (sedekah) yang pahalanya terus mengalir hingga hari akhir. Bahkan, bila kita berwakaf untuk masjid, Allah akan membangunkan bagi kita sebuah rumah di surga-Nya. Hal itu sesuai dengan sabda Rasulullah saw, “Barang siapa membangun sebuah masjid karena mengharap rida Allah. Maka, Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)
