Tampilkan di aplikasi

Dapat warisan, tabungan pahala jadi pilihan

Majalah Wakaf Daarut Tauhid - Edisi 27
7 Mei 2019

Majalah Wakaf Daarut Tauhid - Edisi 27

Jadi saya pengennya yang cepet mengalir pahalanya.

Wakaf Daarut Tauhid
Sebuah amplop warna coklat diberikan. Isinya uang seratus ribu berjumlah ratusan lembar. Tanpa beban, ia berikan uang senilai 75 juta kepada Hafiizhullah, Manajer Fundraising Wakaf DT. Dibantu Abdul Azis, Staf Jemput Wakaf, Hafiiz menghitung kembali uang tersebut. Beberapa hari sebelumnya, Hafiiz diminta untuk datang ke rumahnya.

Walaupun sudah ada pilihan transfer, ia ingin bertemu langsung dengan tim Wakaf DT. Ingin langsung bersilaturahim sekaligus mendapatkan informasi langsung seputar program Wakaf DT. Dialah salah seorang ibu rumah tanngga yang berwakaf pada akhir Maret lalu. Sebut saja namanya Umi Hakim karena ia enggan disebut nama. Di ruang tengah rumahnya, Umi Hakim menyerahkan wakafnya didampingi suami.

Wakaf Maksimal Angka 75 juta tentu bukan jumlah yang sedikit bagi Umi Hakim. Sebagai ibu rumah dan orangtuanya. Umi Hakim percaya, ketika anak melakukan sebuah kebaikan, maka orangtua juga akan mendapatkan kebaikan itu. “Orang yang sudah meninggal apa sih yang bisa diharapkan, cuman tiga, salah satunya kan amal saleh, amal jariyah, dan ilmu yang bermanfaat. Kalau amal jariyah, makanya saya berusaha punya tabungan.

Anak yang saleh, saya pengen. Ibu saya kan gak bisa apa-apa, ayak saya gak bisa apaapa, ya dari mana bisa dapat pahala kalau bukan dari anak-anaknya. Ya sudah, saya ngambil yang paling ekstrim, kalau 1/3 ya sepertiga, pengen maksimal,” tuturnya setelah ikrar wakaf diucapkan. Ternyata, bukan 75 juta saja yang diwakafkannya. Selain berwakaf ke Wakaf DT, sebelumnya, dia juga berwakaf kepada lembaga lainnya. Umi Hakim enggan menyebutkan jumlah semua wakafnya.
Majalah Wakaf Daarut Tauhid di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI