Tampilkan di aplikasi

Istiqomah berwakaf, ibu ini rela berhutang

Majalah Wakaf Daarut Tauhid - Edisi 8
29 Mei 2019

Majalah Wakaf Daarut Tauhid - Edisi 8

Umi Saifullah

Wakaf Daarut Tauhid
Bagi Umi Saifullah, berwakaf merupakan rutinitas harian yang ia lakukan setiap pagi. Tidak hanya baginya, tetapi juga bagi keluarganya. Jika belum berwakaf, ia selalu merasa khawatir ada bahaya menghampiri diri dan keluarganya.

Jika tidak memiliki uang untuk diwakafkan di pagi hari, Ibu asal Jatinangor, Sumedang ini, bahkan rela berutang terlebih dahulu. “Walaupun ketika saya tidak ada uang, saya ngutang dulu. Tapi itu sepengetahuan suami dan anak-anak saya,” katanya.Ia juga mengungkapkan, banyak sekali keberkahan yang dirasakan karena usahanya yang rutin berwakaf.

Apa saja keberkahannya? Umi Saifullah pun tak sanggup menuturkan satu per satu. “Kalau keberkahan mah banyak. Nggak bisa saya sebutkan satu-satu. Yang paling utama mah kita sekeluarga sehat, dan anak-anak shalih. Bagi saya, itu adalah rezeki yang tidak bisa dibeli dengan apapun juga,” tuturnya.

Semangat berwakaf juga ia tularkan kepada teman-temannya di Gabungan Majelis Taklim (GAMAT) Jatinangor. “Karena saya tahu sedikit tentang keutamaan wakaf, jadi saya suka mengajak orang. Terus dengan wakaf juga, dibangunkan rumah di surga oleh Allah,” ujarnya.

Bagi sahabat yang ingin berwakaf untuk Masjid DT seperti Umi Saifullah, wakaf bisa diantarkan langsung ke Kantor Wakaf DT, di Jalan Gegerkalong Girang No.67 Bandung, pada hari kerja (Senin – Jumat), mulai pukul 07.30 – 16.30 WIB. Sementara itu, di hari libur atau akhir pekan, wakaf bisa diantar ke Gerai Wakaf DT di depan SMM (Super Mini Market), sebrang Masjid DT.
Majalah Wakaf Daarut Tauhid di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI