Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa 2017, tampak meriah di Gedung Pusat Dakwah Islam (Pusdai) pada Rabu (13/9). Acara dibagi menjadi dua, yakni fair dan forum, hingga Jumat (15/9). Ratusan tenant dari para pelaku usaha dan lembaga keuangan syariah tampak rapih menyemarakan acara, yang merupakan bagian dari Indonesia Sharia Economic Forum (ISEF) ini.
Wakaf Daarut Tauhiid (DT) juga turut memeriahkan FESyar dengan ikut membuka tenant di salah satu sudut tempat FESyar berlangsung. Hafiizhullah, Kepala Bagian Penghimpunan Wakaf DT mengatakan, dengan keberadaan tenant Wakaf DT di acara sebesar FESyar, Wakaf DT bisa mengedukasi masyarakat untuk memahami wakaf dan mengetahui program-programnya.Hafiiz menegaskan, wakaf yang saat ini baru tumbuh, masih belum banyak dipahami oleh masyarakat.
“Diharapkan dengan membuka tenant di acara FESyar ini, Wakaf DT bisa mengedukasi wakaf kepada masyarakat. Kemudian, kami juga ingin masyarakat menjadi semakin kenal kepada Wakaf DT. Mereka semakin tahu bahwa di DT ada lembaga yang khusus mengelola dana wakaf, yang belum tahu jadi tahu,” tutur Hafiiz. “Kita akan jadikan ini sebagai peternakan madu. Saat ini, istilahnya masih pengerukan lahan.
Penyiapan lahan untuk diternaki madu,” tutur Senki, di sela kunjungannya ke lokasi lahan produktif Talegong, Senin (11/9). Senki mengatakan, selain ternak lebah, lahan tersebut juga ditanami pohon Jati, Sanja, dan tambang pasir. Senki berharap, ternak madu yang menjadi potensi utama dari lahan tersebut bisa segera dikembangkan kembali. “Mudah-mudahan, ternak madu bisa seperti dulu waktu dikelola oleh muwakif yang mewakafkannya,” ujar Senki.
