Amalan wakaf merupakan amalan yang dapat mengikis hati dari rasa tamak dan cinta dunia. Sebaliknya, wakaf yang dilakukan secara istiqamah, walau dalam jumlah yang kecil, insyaAllah itulah yang mengundang muwakif meraih cinta Allah SWT.
Sebagaimana firman-Nya, “..Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al Baqarah [2] : 195). Tidak perlu takut harta akan berkurang, lalu hidup akan melarat, bila kita gemar berwakaf. Kehidupan di dunia ini adalah karunia dari Allah SWT.
Hanya Allah yang mencukupi rezeki, serta melimpahi kita dengan berbagai karunia-Nya. Bumi ini milik Allah, harta yang kita miliki, juga sesungguhya bukan milik kita, melainkan milik Allah SWT. Maka, ketika ada perintah untuk berwakaf dari Allah, bismillah, yakin saja, ini akan membawa kebaikan bagi dunia dan akhirat kita.
Jangan membiasakan diri menundanunda untuk berwakaf. Apalagi berburuk sangka kepada Allah, bahwa kita akan menderita bila harta digunakan untuk berwakaf. Percayalah, tidak ada perintah Allah yang membawa keburukan, termasuk berwakaf.
Selama tanah dan bangunan yang berasal dari dana wakaf terus makmur dan produktif, selama itu pula pahalanya terus mengalir kepada yang berwakaf. Uniknya lagi, bahkan saat raga tak lagi bernyawa, tapi kebaikan-kebaikan yang dilakukan di tanah dan bangunan wakaf itulah, yang terus mengalirkan pahala ke alam kubur kita, MaasyaAllah.
