Tampilkan di aplikasi

Wakaf membangun peradaban

Majalah Wakaf Daarut Tauhid - Edisi 32
10 Oktober 2019

Majalah Wakaf Daarut Tauhid - Edisi 32

Harta wakafnya dikelola, tidak boleh dijual, tidak boleh dihadiahkan, dan tidak boleh diwarisi.

Wakaf Daarut Tauhid
Wakaf adalah instrumen untuk mengembangkan ekonomi Islam. Dengan wakaf, keberlangsungan sistem ekonomi itu akan terus berjalan. Kehebatan Islam itu jika diamalkan, begitupun dengan wakaf akan hebat jika diamalkan. Wakaf mestinya dapat mengurangi kesenjangan antara si kaya dan si miskin.

Wakaf itu adalah amalan yang luar biasa, di mana manfaatnya berkelanjutan. Apabila kita berwakaf, kita menciptakan sarana ekonomi, sumber-sumber ekonomi untuk bisa meningkatkan ekonomi umat di masa yang akan datang. Wakaf itu sedekah yang terus mengalir manfaatnya. Dijelaskan dalam sebuah hadis, jika meninggal dunia terputuslah semua amalnya, kecuali tiga, salah satunya sedekah jariyah (wakaf).

Wakaf juga membangun peradaban, dengan catatan wakaf dikelola secara produktif. Contohnya di Singapura, dari wakaf itu dibangun apartemen. Kemudian di Turki, ketika ada yang wakaf, 50% dibuatkan sekolah, 50% dibuatkan usaha, di mana hasilnya digunakan untuk menopang kegiatan sekolah.

Wakaf Produktif dan Mawukuf Alaih

Wakaf produktif pertama dicontohkan ketika Umar bin Khattab mewakafkan tanah yang didapatkan di Khaibar. “Lalu Umar mewakafkan tanahnya dengan syarat pohonnya tidak boleh dijual, tidak boleh dihadiahkan, dan tidak boleh diwarisi. Hasil dari pohon tersebut disedekahkan kepada kaum fakir, kerabat-kerabat, budak-budak, orang-orang yang membela agama Allah, tamu, dan musafir yang kehabisan bekal. Namun tidak masalah bagi pengurus wakaf untuk memakan hasilnya dengan baik dan memberi makan temantemannya yang tidak memiliki harta,” (Muttafaq Alaih).

Harta wakafnya dikelola, tidak boleh dijual, tidak boleh dihadiahkan, dan tidak boleh diwarisi. Hasilnya, disedekahkan kepada mawukuf alaih, yakni para penerima manfaat wakaf, yakni Fakir. Fukara ini mewakili kaum lemah, fakir miskin. Jadi mestinya itulah tujuan dari wakaf kita ini. Wakaf kita produktif, maka wakif alaihnya harus kita utamakan dulu yang demikian; fakir miskin.
Majalah Wakaf Daarut Tauhid di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI