Tampilkan di aplikasi

BRI bakal jagoan di ASEAN

Majalah Warta Ekonomi - Edisi 01/MMXVIII
19 Januari 2018

Majalah Warta Ekonomi - Edisi 01/MMXVIII

Gedung Kantor Pusat PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) / Foto : Warta Ekonomi/Sufri Yuliardi

Warta Ekonomi
Setiap perusahaan sudah tentu mempunyai mimpi, tidak terkecuali PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) . Apabila perihal mimpi ini ditanyakan kepada chief executive officer (CEO) BRI, Suprajarto, beliau akan menjawab bahwa BRI akan menjadi The Most Valuable Bank in ASEAN pada 2022. Yang dimaksud dengan The Most Valuable Bank ialah ketika BRI berguna bagi stakeholder, seperti pemerintah (selaku pemegang saham terbesar, 51%), investor, dan masyarakat.

Ada dua indikator yang dipakai BRI untuk menjadi The Most Valuable Bank in ASEAN, yakni laba bersih dan kapitalisasi pasar (market capitalization) yang melonjak setidaknya dua kali lipat. Laba BRI sampai kuartal III 2017 sebesar Rp20,5 triliun dan nilai kapitalisasi pasar Rp426,8 triliun. Dengan patokan yang dipakai BRI, Suprajarto mematok setidaknya perolehan laba bersih BRI pada 2022 di atas Rp50 triliun dan nilai kapitalisasi pasar Rp860 triliun.

Untuk mencapai sasaran tersebut, manajemen BRI sudah tentu telah melewati pertimbangan yang matang. Hal ini bisa terlacak dari dokumen peta jalan (roadmap) bank yang fokus melayani wong cilik seperti usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) periode 2013-2017. Dalam peta jalan tersebut, BRI menjadi bank dengan pertumbuhan UMKM terbesar pada 2013. Dua tahun kemudian (2015), BRI menjadi The Biggest National Payment Bank. Lalu, menjadi Integrated Banking Solution pada 2017 dan The Most Valuable Bank in Indonesia setelah 2017.

Sudahkah BRI menjadi The Most Valuable Bank di Indonesia? Kalau dilihat dari sisi aset, BRI yang memiliki aset sebesar Rp1,038 triliun pada tahun 2017, berada di bawah Bank Mandiri yang memiliki aset sebesar Rp1.078 triliun. Begitu pula jika ditengok dari nilai kapitalisasi pasar, bank yang melantai di bursa pada tahun 2003 ini memiliki nilai Rp426,8 triliun pada 2017, satu level di bawah BCA dengan nilai Rp503,1 triliun.
Majalah Warta Ekonomi di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI