Tampilkan di aplikasi

Pilihan Gobel, bangun industri bukan pabrik

Majalah Warta Ekonomi - Edisi 02/XXVIII
19 Februari 2018

Majalah Warta Ekonomi - Edisi 02/XXVIII

Chairman & Shareholder Panasonic Gobel Group Companies, Rahmat Gobel. / Foto : Warta Ekonomi

Warta Ekonomi
Setiap ada peluang bisnis yang akan digarap, kerangka berpikir Rachmat Gobel selalu dalam bingkai seorang industriawan. Ia tidak mau hanya menjadi pedagang, tetapi membangun industri. Sukses bekerja sama dengan Panasonic selama 58 tahun adalah sebuah bukti.

Namun, ia masih resah dengan kondisi industri elektronika yang justru kokoh di luar negeri, bukan di dalam negeri. Pada 16 Februari 2016, mencuat pemberitaan di media massa PT Toshiba Consumer Product Indonesia (TCPI) menghentikan produksi tiga pabrik televisi yang berlokasi di kawasan industri Cikarang, Jawa Barat.

Penutupan ini terkait kerugian induk semangnya Toshiba Corporation sebesar Rp82,3 triliun pada 2016. Dengan gambaran kerugian sebesar itu, tidak ada pilihan bagi Toshiba kecuali menutup pabrik di sejumlah negara termasuk Indonesia. Pabrik PT TCPI dijual ke Skyworth Group—produsen televisi asal Hong Kong—senilai Rp341 miliar.

Tidak lama kemudian, giliran PT Panasonic Lighting Indonesia yang menyatakan menutup pabrik bohlan neon (flourenscent) yang berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur dan PT Panasonic Gobel Eco Solutions Manufacturing Indonesia yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.
Majalah Warta Ekonomi di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI