Tampilkan di aplikasi

Aerotropolis, bisnis besar Airport Operator

Majalah Warta Ekonomi - Edisi 04/XXVIII
24 April 2018

Majalah Warta Ekonomi - Edisi 04/XXVIII

Box Resto Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta / Foto : wiranurmansyah.com

Warta Ekonomi
Salah satu dari tiga Game Changers PT Angkasa Pura II berbunyi “Growth Beyond Core”. Core business pengelola bandar udara, yakni aeronautical, meliputi fee dari landing & take-off pesawat, fee apron, pelayanan penumpang pesawat udara (airport tax), pemakaian garbarata (aviobridge), dan pemakaian counter check-in oleh maskapai. Semua tarif bisnis aeronautical ditentukan oleh pemerintah cq Kementerian Perhubungan.

Sumber pendapatan lain lazimnya airport operator di dunia termasuk AP II, yakni dari bisnis nonaeronautical (non-core business), seperti penyewaan space untuk usaha komersial (sewa perkantoran, sewa gudang, dan papan reklame), parkir inap kendaraan bermotor, konsesi (toko buku, gerai resto & coffee shop, dan gerai produk fashion), jasa utilitas (check-in counter system), screening, processing, and cargo handling. Tarif di bisnis nonaeronautical sepenuhnya dalam kendali AP II.

Sepanjang tiga puluh tiga tahun usia AP II menjadi airport operator, sumber pendapatan perusahaan utama masih dari bisnis aeronautical. Kalau menurut perhitungan Awaluddin, CEO AP II, komposisi pendapatan aeronautical sebesar 59% dan bisnis nonaeronautical 41%. Ambil contoh pendapatan perusahaan pada 2017 sebesar Rp8,1 triliun. Itu artinya, Rp4,7 triliun berasal dari bisnis aeronautical dan Rp3,3 triliun dari bisnis nonaeronautical.

Melalui Game Changers AP II, formasi tersebut mau dibalik, bisnis nonaeronautical lebih besar menyumbang pendapatan perusahaan dibanding bisnis aeronautical. Kalau menengok ke airport operator di negeri jiran, seperti Singapura dan Malaysia, formasi pendapatan perusahaan 60% dari non-aeronautical dan 40% dari aeronautical. Begitu pula di Eropa perbandingannya 56% (non-core) dan 46% (core). Di Amerika Serikat pun 59% (non-core), sedangkan 41% (core).
Majalah Warta Ekonomi di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI