Tampilkan di aplikasi

Belajar dari negeri China

Majalah Warta Ekonomi - Edisi 09/XXIX/2018
17 September 2018

Majalah Warta Ekonomi - Edisi 09/XXIX/2018

Beginilah penampakan Jalan Tol di Modern City Shanghai China. / Foto : cloudfront.net

Warta Ekonomi
Presiden Joko Widodo telah memilih China sebagai role model utamanya dalam membangun infrastruktur jalan tol di Indonesia. Seberapa hebat Negeri Tirai Bambu itu dalam urusan pembangunan jalan tol sehingga layak dijadikan ‘guru’?

Sebagai sebuah bangsa yang besar, China sebenarnya sudah tidak asing dengan penggunaan infrastruktur jalan dalam struktur tata kotanya. Setidaknya pada abad ke-18 silam di Zaman Dinasti Qin, sejarah mencatat bahwa China telah mulai membangun jalan raya di bawah kepemimpinan kaisar pertamanya, Qin Shi Huang.

Jalan tersebut dibangun sepanjang 750 kilometer (km) dari Ibu Kota Xianyang ke daerah perbatasan utara Erdos sebagai bagian dari strategi pertahanan kerajaan. Namun pada perkembangannya sebelum era 1980-an, aktivitas perpindahan orang dan barang di China justru lebih akrab menggunakan jenis transportasi kereta api.

Hingga tahun 1978, transportasi kereta api berkontribusi hingga 54,4% terhadap total pergerakan barang di China. Sementara di saat yang sama, penggunaan transportasi darat hanya menyumbang 2,8%. Moda transportasi kereta api lebih banyak dipilih masyarakat China karena dapat memuat banyak orang dalam sekali angkut dan relatif lebih cepat dibanding transportasi darat.

Namun seiring dengan semakin bertambahnya volume barang dan penumpang, otomatis berpengaruh pada makin banyaknya trayek kereta api di satu lintasan dalam sehari. Hal ini kemudian menimbulkan masalah, khususnya di titik-titik persimpangan jalan yang rawan terjadi penumpukan di jam-jam sibuk.

Sheda, Tol Pertama

Ide pertama pembangunan jalan bebas hambatan justru muncul ketika Pemerintah Indonesia pada tahun 1977 mulai membangun Tol Jagorawi untuk menghubungkan potensi ekonomi di antara kawasan Jakarta, Bogor, dan Ciawi. Tak tanggung-tanggung, Pemerintah China saat itu sampai mengirim utusan untuk ke Indonesia guna mempelajari lebih jauh konsep pembangunan dan pemanfaatan jalan tol tersebut. Proyek ini sendiri rampung sepenuhnya pada tahun 1981.
Majalah Warta Ekonomi di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI