Dalam perekonomian, inovasi mendorong proses berjalannya bisnis, menciptakan produk, hingga merangsang dan/atau melayani permintaan dari konsumen dengan cara-cara yang baru. Prosesproses tersebut harus diresapi oleh semua stakeholder, baik pegawai maupun pengusaha sehingga dapat memberikan dampak bagi kinerja masing-masing yang berperan dalam industri tersebut. Banyak perusahaan yang melihat teknologi sebagai mitra kolaborator penting dalam berinovasi.
Silicon Valley menjadi salah satu contoh yang paling konkret dari innovation economy. Kawasan tersebut berhasil menjadi sebuah ekosistem ekonomi yang melahirkan banyak perusahaan-perusahaan inovatif. Pada kawasan ini, semua jaringan berkolaborasi untuk saling meningkatkan manfaat yang lebih besar. Oleh karena itu, kawasan ini sering dikatakan sebagai markas besar teknologi, universitas dan laboratorium kelas dunia, modal ventura yang banyak, pemasok terbesar ahli teknisi baik domestik maupun internasional.
Perusahaan-perusahaan besar yang berbasis teknologi mayoritas berada di lembah tersebut, seperti Tesla, Cisco, Intel, Apple, Fitbit, Adobe, Sandisk, Google, Facebook, dan lain-lain. Selain Silicon Valley, terdapat pula Cluster Bavaria, Munich dan Nuremberg, Jerman. Kawasan tersebut terkenal sebagai pusat teknologi R&D, inovasi di dalamnya terdapat untuk mengembangkan bioteknologi, medis, otomotif, dan energi. Pada awal 2000, Cluster Bavaria fokus dalam manajemen klaster dan infrastruktur digital.
Kemudian di 2006, mereka membentuk program kecil Cluster Initiative yang mengelola 19 klaster dengan tujuan untuk mempertahankan kolaborasi antara universitas, institut, pengusaha, dan perusahaan modal ventura. Dan sekarang ini, terdapat peluncuran The Digital Bavaria Strategy, strategi itu adalah upaya untuk memperluas jaringan broadband berkecepatan tinggi dan infrastruktur digital di seluruh wilayah. Misalnya, memperluas pembangunan pusat produksi digital.
