Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkomitmen untuk terus mendorong ekspor guna meningkatkan pendapatan negara sekaligus membantu memulihkan kurs rupiah yang saat inimengalami ketidakstabilan. Melalui perdagangan internasional, membuat BUMN sebagai eksportir Indonesia mendapatkan peluang untuk menjual produknya ke berbagai negeri di dunia. Ketika devisa negara bertambah makaakan berpengaruh terhadap kestabilan ekonomi di Indonesia. Semakin meningkatnya ekspor maka semakin banyak pula devisa negara.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia meningkat 10,3% di kuartal II 2018 dibandingkan dengan2017. Dimana dalam pertumbuhan ekspor tersebut terdapat peranan BUMN yang terus menaikkan target ekspor perusahaan. Anggapan bahwa BUMN hanya jago kandang, tampaknya mulai pupus, ceruk pasar internasional masih terbuka lebar. Tidak hanya bersaing dari sisi harga, BUMN kini naik kelas dengan melakukan penetrasi ekspor produk berkualitas tinggi.
Selain ekspor, perusahan BUMN juga didorong untuk melakukan kegiatan kepedulian terhadap bencana yang belakangan ini menimpa Tanah Air. Terutama saat terjadinya gempa bermagnitudo 7,4 di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengahyangdiikuti tsunami. Peran serta BUMN,terutama yang menguasai sumber daya vital dituntut untuk tanggap dalam menghadapi bencana. BUMN dapat membantu sesuai kapasitas bidangnya sekaligus memberikan bantuan dalam bentuk apa pun yang dibutuhkan. Bantuan tersebut, baik berupa fisik maupun jasa sebagai bentuk kepedulian sosial. Hal itu diharapkan mampu mempercepat pemulihan daerah yang tertimpa bencana.
