Tampilkan di aplikasi

Sertifikasi sawit di Indonesia

Majalah Warta Ekonomi - Edisi 11/XXIX/2018
22 November 2018

Majalah Warta Ekonomi - Edisi 11/XXIX/2018

Proses pengangkutan tandan buah segar dari kebun untuk dibawa ke pabrik pengolahan kelapa sawit. / Foto : Astra Agro Lestari

Warta Ekonomi
Minyak kelapa sawit merupakan minyak nabati yang paling banyak diproduksi dan dikonsumsi di seluruh dunia. Proses produksinya yang relatif mudah, biaya produksinya yang murah, serta penggunaannya yang sangat luas mulai dari produk makanan, kosmetik, hingga campuran biodiesel membuatnya banyak dipilih oleh masyarakat.

Meski tanaman kelapa sawit ini berasal dari Afrika, tetapi justru lebih banyak dikembangkan di Asia Tenggara. Indonesia dan Malaysia sejauh ini tercatat sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia dengan kontribusinya mencapai 85% dari total produksi sawit yang beredar di level internasional.

Bagi Indonesia, komoditas sawit ini menjadi harapan baru sebagai pengganti sektor migas yang nilai cadangannya tentu semakin lama semakin menipis. Namun, standar kualitas masih menjadi kendala seiring dengan masih banyaknya lahan sawit di Indonesia yang belum tersertifikasi, baik untuk sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO) maupun Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

Targetnya, seluruh produk sawit di Indonesia bisa tersertifikasi ISPO pada 2020. Dan pada saat yang sama, sedikitnya 50% lahan sawit nasional dapat tersertifikasi RSPO.
Majalah Warta Ekonomi di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI