Mulai satu dekade yang lalu, beberapa raksasa teknologi dan internet seperti IBM, Google, Intel, Microsoft, Alibaba dan perusahaan rintisan lainnya seperti Rigetti dan D-Wave melakukan investasi besar-besaran (lebih dari $700 juta menurut BCG) untuk mengembangkan satu teknologi baru yang dipercaya bakal mengubah lanskap industri, namanya komputer kuantum.
Sederhananya, komputer kuantum adalah komputer yang menggunakan prin- sip-prinsip mekanika kuantum seperti superposition dan entanglement. Komputer saat ini bekerja (menyimpan dan membaca data) dalam satuan bit berupa 1 atau 0 (ada atau tidak adanya arus) yang digerakan banyak transistor di chipset (prosesor).
Sementara, komputer kuantum menggunakan satuan qubit atau pergeseran partikel subatom (bayangkan satelit yang mengitari bumi) sehingga memiliki sejumlah posisi (state) yang dikenal se- bagai superposisi. Ia bisa berada di po- sisi 1, 0, atau kombinasi dari keduanya (1 dan 0). Perbedaan probabilitas dari berbagai posisi pada satu atom inilah yang kemudian dieksplorasi untuk menyelesaikan jenis masalah tertentu secara lebih baik ketimbang komputer saat ini.
Saat mendapat gaya tertentu (outside force), partikel subatom yang berinte- raksi di beberapa titik tadi dapat terbelit satu sama lain secara berpasangan antar satu atom (qubit) dengan qubit lainnya meskipun jaraknya beberapa tahun cahaya (light year) sekalipun, dikenal dengan entanglement. Qubit yang saling berkaitan ini akan berperilaku sama. Ini yang kemudian dieksploitasi untuk memecahkan masalah yang tidak bisa dipecahkan komputer saat ini.
Bersama-sama, superposition dan entanglement menciptakan kekuatan komputasi yang sangat eksponensial. Jika kita meregister 2 bit di komputer saat ini, ia hanya mampu menyimpan satu dari empat konfigurasi biner (00, 01, 10, atau 11) pada waktu tertentu. Tapi dengan komputer kuantum, karena setiap qubit memiliki nilai ganda (faktorisasi), ia dapat menyimpan keempat konfigurasi pada waktu bersamaan.
