Gejolak perekonomian secara global dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini memberikan sejumlah tantangan bagi perusahaan dalam memperoleh capaian positif dalam kinerja keuangannya. Kondisi tersebut merupakan suatu tantangan bagi perusahaan untuk terus berusaha mencatatkan kinerja positif, terutama bagi perusahaan yang telah tercatat di lantai bursa, karena pergerakan saham sangat sensitive terhadap variabel-variabel eksternal seperti kebijakan perekonomian, gejolak politik, isu-isu social dan lingkungan yang terjadi pada skala nasional, regional ataupun global.
Perekonomian Indonesia pada tahun 2018 berdasarkan data BPS tercatat sebesar 5,17 persen atau lebih tinggi dibanding pada tahun sebelumnya yang mencapai 5,07 persen. Pencapaian tersebut diharapkan mampu memberi harapan positif terhadap investasi yang masuk ke dalam negeri. Kinerja perekonomian nasional yang baik didukung dengan kondisi politik dan sosial yang kondusif merupakan syarat utama bagi investor dalam menanamkan modalnya di Indonesia.
Sepanjang tahun 2018, tercatat 63 perusahaan melakukan penawaran saham perdana (IPO). Angka tersebut merupakan rekor pencapaian pencatatan IPO dalam satu tahun. Pada periode tersebut kapitalisasi pasar yang berhasil dicapai oleh 622 emiten sebesar Rp 7.023 Triliun atau mengalami pelambatan sebesar 0,42 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk nilai yang diperdagangkan mengalami peningkatan 12,73 persen dengan frekuensi perdagangan juga tumbuh sebesar 24,82 persen yakni mencapai 92,83 juta kali perdagangan sepanjang 2018. IHSG pada tahun 2018 ditutup pada level 6.164, atau jauh dari penutupan tahun sebelumnya yang berada di level 6.355.
