Sejak ditemukan, hadirnya AI kerap kali mengundang decak kagum terkait kemampuannya yang seringkali di luar dugaan. Kini, apa saja yang bisa dilakukan AI untuk membantu menusia melawan virus corona? Sebagaimana banyak diberitakan sebelumnya, Kota Wuhan menjadi pusat awal penyebaran virus corona hingga kemudian merebak ke seluruh dunia.
Sejak saat itu, Wuhan dan China secara keseluruhan menjadi pusat sorotan internasional dengan jumlah warga terpaparnya yang sejauh ini masih menjadi terbanyak di dunia. Sadar bahwa negerinya tengah dalam bahaya, sejumlah pemain utama di bidang teknologi yang berasal dari China pun tergerak untuk segera beraksi. Mulai dari Alibaba, Tencent, Didi, Huawei hingga Baidu diketahui saat ini tengah berupaya melakukan deteksi virus corona melalui kemajuan teknologi yang mereka miliki.
Raksa-raksasa teknologi dari China itu secara diam-diam tengah mempercepat penggunaan layanan kesehatan berbasis computer awan (cloud computing) dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/ AI) untuk dapat melakukan deteksi virus sepresisi mungkin dan lalu melakukan sejumlah upaya pencegahan. Langkah ini sejalan dengan permintaan bantuan yang disampaikan pemerintah China, agar para pelaku teknologi itu mau turut serta dalam penanggulangan wabah virus corona di negara mereka.
Alibaba, misalnya, baru saja memperkenalkan beberapa fitur perawatan kesehatan dalam platform aplikasi yang dibangunnya. Sebuah layanan klinik online sengaja disematkan oleh Alibaba pada aplikasi Alipay dan Taobao miliknya untuk para penggunanya di Provinsi Hubei, tempat Kota Wuhan, lokasi di mana virus corona pertama kali ditemukan.
Saat ini penggunaan fitur tersebut telah mulai diperluas hingga ke wilayah Beijing. Bersamaan dengan itu, Alibaba juga menambahkan fitur layanan pengiriman obat secara online untuk membantu orang-orang dengan penyakit kronis, agar mereka terjauhkan dari potensi penularan virus corona lewat pengiriman obat secara manual.
