Meskipun sudah dikenal sejak beberapa tahun lalu, tren kecantikan ini kembali muncul di media sosial. Tahun lalu, multimasking populer di Instagram dan diadopsi oleh jutaan wanita seluruh dunia, karena dianggap cukup berguna, praktis, efektif.
Multimasking adalah sebuah cara merawat kecantikan dengan mengaplikasikan dua jenis masker secara bersamaan dengan letak dan fungsi yang berbeda. Jadi, kita bisa mengatasi masalah kulit wajah yang tidak sama sekaligus.
Tujuan multimasking menggabungkan beberapa masker berbeda adalah untuk menargetkan daerah-daerah tertentu pada wajah. Yang mendasari hal ini adalah kondisi kulit tidak selalu sama di seluruh wajah, sehingga banyak orang memiliki kulit kombinasi dengan berbagai masalah.
Sangat sedikit dari kita memiliki kulit ‘normal’ merata di seluruh wajah. Itulah sebabnya, muncul kreasi treatment bervariasi untuk setiap area wajah tergantung kondisi dan kebutuhan kulit. Jika seseorang memiliki tiga masalah kulit maka akan menerapkan tiga jenis masker berlainan secara bersamaan.
Lebih hemat waktu dibandingkan mengulang pemakaian tiga masker, namun di sisi lain pengaplikasiannya lebih rumit. T-Zone Dahi, hidung, dan dagu (T-Zone) cenderung berminyak, serta lebih rentan terhadap penyumbatan maupun bintik-bintik, sehingga dibutuhkan masker dengan kandungan asam salisilat.
Masker clay atau charcoal merupakan pilihan yang baik untuk menghilangkan komedo, karena dapat menarik keluar kotoran dari pori-pori. Dahi pun merupakan area yang lebih banyak terekspos sinar matahari, gunakan masker dengan antioksidan tinggi untuk memperbaiki kulit yang rusak akibat terkena paparan sinar UV.
