Tampilkan di aplikasi

Autisme bukan penyakit

Majalah Womens Obsession - Edisi 06/2019
24 Juni 2019

Majalah Womens Obsession - Edisi 06/2019

Mereka tidak mempedulikan orang lain karena menganggap manusia sama dengan benda mati. Oleh karena itu, tugas kitalah untuk membantu memilah hal-hal yang perlu diperhatikan dan yang tidak.

Womens Obsession
Sebuah penelitian di Amerika Serikat tahun 2008 mencatat adanya peningkatan 500% jumlah anak dengan autisme dalam kurun waktu lima tahun. Sementara pemerhati autisme, Handojo (2009) mengatakan bahwa anak dengan autisme di Indonesia lebih banyak daripada di AS. Peningkatan mencengangkan itu tidak diimbangi jumlah profesional yang dapat menangani mereka. Efek tersebut membuat kebingungan para pendidik dan termasuk orang tua anak-anak autis.

Kalau dari sudut pandang masyarakat, anak dengan autisme terlihat berbeda dari anak-anak lain. Tidak bisa bersikap sesuai dengan norma lingkungan, tak peduli dengan orang sekitar, dan seakan membuat dunia sendiri. Keanehan perilaku itu cenderung dipandang negatif sebagian besar masyarakat, terutama orang yang masih awam dengan dunia perkembangan anak. Tetapi perlu diketahui prinsip bahwa setiap anak itu unik dan memiliki bakat, seperti pada teori multiple inteligence yang diciptakan Howard Gardner, itu pun berlaku juga bagi anak-anak autisme.

Autisme bukan penyakit Seorang ibu yang memiliki anak autis berkata pada para tetangganya, “Kalau melihat anak saya agak tidak biasa sikapnya tolong dimaklumi, ya. Anak saya itu sakit. Autis.” Sering kali orang bertanya kepada para ahli, “Autis itu bisa disembuhkan atau tidak?” Perlu digarisbawahi bahwa autisme bukanlah suatu penyakit. Biasanya penyakit disebabkan oleh virus, bakteri, kuman, dan lainnya.

Ini adalah salah satu gangguan perkembangan yang biasanya terlihat ciricirinya sejak usia dini. Anak yang didiagnosa autisme biasanya memiliki gangguan keterlambatan hampir di semua ranah perkembangan, yaitu bahasa, sensori motor, gerak motorik kasar dan halus, kognitif, sosialisasi, maupun emosi. Gangguan tersebut disebabkan kelainan saraf di berbagai bagian otak. Sehingga cara mereka menerima dan memproses informasi berbeda dengan orang pada umumnya.
Majalah Womens Obsession di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI