Tampilkan di aplikasi

Daya tarik wayang orang

Majalah Womens Obsession - Edisi 54
13 Agustus 2019

Majalah Womens Obsession - Edisi 54

Pertunjukan Wayang Orang

Womens Obsession
Wayang orang merupakan salah satu pertunjukan tradisional di tanah Jawa, khususnya Jawa Tengah. Penampilan teatrikal wayang orang atau wayang wong pertama kali diciptakan Sultan Hamangkurat I pada 1731. Ada pula versi lain yang mengatakan bahwa wayang wong diciptakan oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I.

Wayang orang yang diciptakan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I pertama kali ditampilkan di Surakarta. Namun, tidak bertahan lama hingga akhirnya berpindah ke Yogyakarta. Kemudian, pada tahun 1868 kesenian tradisional ini kembali dihidupkan dan dikembangkan saat Mangkunegara IV mengadakan sebuah acara.

Dalam kesempatan tersebut, ditampilkan pertunjukan wayang wong dari Yogyakarta. Sejak saat itu, seni tradisional ini semakin berkembang. Terutama saat Taman Sriwedari dibangun oleh Pakubuwana X pada 1899. Di awal kemunculannya, pertunjukan wayang wong hanya ditampilkan di lingkungan keraton. Hal yang menarik dari pertunjukan wayang orang adalah adanya tari kolosal di setiap jeda cerita.

Gerakannya antara lain tari putri luruh, tari putri lanyap, putra luruh, putra lanyap, putra gagah, dan gecul. Tidak sembarangan, ragam gerakan tersebut dibawakan sesuai dengan aturan dan patokannya, seperti gajah-gajahan, golek iwak, bapang, ukel wutuh, besut, sabetan, lumaksana, dan kebyok kebyak sampur. Selain menari, ada pula dialog yang terkadang dibawakan dalam bentuk tembang.

Kategori tembah sendiri terbagi dalam dua jenis, yakni menyanyi tanpa iringan musik (bhowo) atau bisa disebut juga sworo lola yang berarti suara sendiri, dan greget saut, yang artinya dalam keadaan emosi. Membawakan tembang adalah hal yang harus bisa dilakukan oleh para pemeran wayang orang. Itu sebabnya, untuk bisa menjadi pemain wayang tidak hanya membutuhkan kemampuan drama, tapi juga menari dan bernyanyi.
Majalah Womens Obsession di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI