Menurut American Heart Association (2007) stroke adalah gangguan fungsi sistem saraf yang mendadak, penyakit yang menyerang arteri yang menuju dan di dalam otak. Terjadi ketika pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak tersumbat oleh gumpalan atau pecah.
Ketika muncul, bagian dari otak tidak bisa mendapatkan darah dan oksigen yang dibutuhkannya, sehingga sel-sel otak itu mati. Tanda gejala paling khas adalah kelumpuhan anggota gerak, wajah merot, dan kesulitan bicara. Orang yang berisiko terkena stroke antara lain mereka yang memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dan perokok.
Demikian pula yang mengalami gangguan irama jantung, terutama fibrilasi atrium juga berisiko. Umumnya, stroke hanya mempengaruhi satu sisi otak saja. Itu berarti jika stroke menyerang sisi kiri otak, maka kita akan mengalami berbagai masalah dengan sisi kanan tubuh begitupun sebaliknya. Namun, tak jarang stroke juga dapat mempengaruhi kedua sisi otak.
Penyakit ini dapat menyerang siapa saja dan kapan saja tidak memandang usia ataupun jenis kelamin. Namun yang dikhawatirkan adalah bila tidak terdeteksi, sehingga penderita ditemukan dalam keadaan terjatuh atau tidak sadarkan diri ketika sedang sedang beraktivitas, ataupun di kamar tidur maupun kamar mandi. Pengenalan tanda dan gejala serta penanganan stroke dibutuhkan kecepatan, karena semakin cepat penanganan, maka semakin segera pemulihan.
