Tak terasa hampir 29 tahun The Body Shop sudah berada di Tanah Air. Berawal dari outlet Indah Mal 1, kini telah berkembang menjadi pertama yang berlokasi di Pondok 150 toko tersebar di 42 kota di Indonesia dengan 1000 karyawan. The Body Shop Indonesia sendiri berada di posisi nomor dua setelah Inggris, dari segi jumlah toko mengungguli Amerika dan Australia. Keunikan brand yang didirikan oleh Anita Roddick ini adalah produknya mengandung bahan-bahan alami, bahkan memiliki beragam jenis produk yang 100% vegetarian.
Tak hanya mengejar keuntungan semata sang founder berprinsip perusahaannya harus menjadi agen perubahan dengan mengusung konsep sustainability dalam semua aktivitas bisnisnya. Banyaknya kompetitor sejenis baik dari skala lokal maupun luar negeri dan wabah Covid-19 tak membuat The Body Shop gentar menghadapinya.
“Kami beruntung berada di industri yang sifatnya repeated purchase dan pasarnya masih besar. Syukurlah di tengah pandemi yang telah berlangsung selama setahun ini, The Body Shop Indonesia masih bisa survive. Tidak ada satu pun karyawan permanen yang di-PHK dan kami masih terus merekrut SDM. Gaji pegawai sendiri tidak dipotong dan THR tetap dibayar penuh,” papar CEO The Body Shop Indonesia Aryo Widiwardhono dengan nada optimis.
Hingga saat ini kondisi bisnis perusahannya tidak terlalu banyak perubahan, karena sudah memiliki loyal customer yang masih berjalan dengan baik. The Body Shop termasuk salah satu dari sedikit brand yang mayoritas penjualannya didukung oleh para member dengan kontribusi sebesar 84%. Dia menerangkan, “Kami mempunyai sekitar satu juta member dengan data lengkap, termasuk produk apa saja yang sudah dibeli selama ini dan menjadi kunci kekuatan kami.
Memiliki 10 kategori produk untuk kebutuhan dari ujung rambut sampai kaki, bisa dikatakan produk kami lebih lengkap dari berbagai brand yang ada di sini. White musk termasuk salah yang terlaris hingga saat ini dan terkenal dengan sebutan parfum sejuta umat.
