Banyak orang melakukan penghematan setahun kemarin, setelah kehilangan pekerjaan atau berjuang untuk tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19. Banyak pula yang berhasil menabung, karena tidak makan di luar, menghadiri konser, maupun bepergian akibat pembatasan sosial. Spesialis data analisis GlobalData mengadakan survei kepada responden dari seluruh dunia menanyakan apakah mereka mengkhawatirkan situasi finansial pribadi saat ini. Meskipun 34% menyatakan sangat khawatir, 13% mengatakan mereka tidak terlalu peduli.
“Sebagian besar pelancong yang menjadi bagian dari 13% tersebut kemungkinan adalah pekerja kerah putih yang bisa bekerja dengan efektif dari rumah. Akibat menghabiskan waktu terlalu banyak terkurung di rumah setahun terakhir, dorongan untuk bepergian semakin membuncah,” ujar Ralph Hollister, Travel and Tourism Analyst GlobalData.
Dorongan tersebut, ditambah dengan uang simpanan yang tidak terpakai, diperkirakan akan membuat para wisatawan ingin menyenangkan diri sendiri. Apalagi, setelah lockdown yang mengakibatkan kebosanan dan frustrasi. Mereka tentu ingin menikmati kamar yang lebih mewah daripada biasanya, penerbangan kelas bisnis, ataupun rental kendaraan yang lebih berkualitas tinggi.
Tren upsizing ini sudah terlihat pada industri kapal pesiar. Awal tahun ini, dua cruise line mencatat rekor kenaikan penumpang yang memesan pelayaran keliling dunia. Pelayaran jenis ini tergolong cukup mahal, mewah, dan tidak sebentar.
Paket Around the World in 180 Days yang dijual Oceania habis dalam sehari, ketika ditawarkan pada Januari silam. Begitu pula dengan South Side Story dari Silversea yang melayari rute belahan bumi selatan ludes sekejap saat dirilis bulan ini. Kedua perjalanan pesiar tersebut memang dijadwalkan untuk tahun 2023, tetapi memperlihatkan besarnya jumlah pelancong yang siap menghamburkan uang untuk merasakan pengalaman istimewa yang tidak bisa dibilang murah tersebut.
