Siapa yang tak suka dengan rasa khas daging kambing? Terlebih jika daging kambing dimasak secara benar maka rasanya akan lebih spesial jika dibandingkan dengan daging sapi. Umumnya daging kambing diolah dengan cara dibakar atau direbus. Nah kali ini, saya akan mencoba olahan daging kambing bakar yang melegenda di Warung Sate Kambing Haji Giyo.
Warung sate yang sudah ada sejak tahun 1985 ini pantas disebut legenda karena diceritakan oleh anak dari Ragil Giyono untuk menjadikan Warung Sate Kambing Haji Giyo seperti saat ini, bapaknya sudah berjuang dengan berjualan menggunakan gerobak hingga kini memiliki 3 cabang rumah makan.
Mendengar cerita demi cerita dari Titik Sugiyanti saat itu, membuat saya tak heran jika saat ini Warung Sate Kambing Haji Giyo bisa sukses memiliki banyak cabang. Bahkan setiap harinya bisa menjual hingga 8 ekor kambing. Rumah makan khas Solo ini memiliki menu favorit yaitu Sate kambing dan Tengkleng. Kedua menu itu juga yang membuat saya penasaran hingga berkunjung ke Warung Sate Kambing Haji Giyo.
Sate Kambing Rp 55.000,- terdiri dari 10 tusuk memiliki potongan daging yang lebih besar dari sate kambing umumnya yang saya pernah makan. Satenya tampak hitam kecoklatan itu disajikan bersama saus kecap dengan irisan bawang merah serta tomat segar. Daging kambingnya terasa empuk, lembut, tidak keras, dan terpenting tidak bau prengus sama sekali. Untuk menambah citarasa, saya menambahkan cabai rawit merah halus di saus kecapnya agar terasa sedikit pedas. Menyantapnya bersama nasi putih hangat akan terasa lebih mantap.
