Beberapa waktu lalu, saat meresmikan modernisasi layanan navigasi penerbangan di Papua di kantor AirNav Indonesia Cabang Sentani, (12/1), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Sumarno mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong berbagai program di Papua agar pemerataan pembangunan di negeri ini segera terwujud.
Rini juga menyebut BUMN telah berperan dalam mewujudkan BBM satu harga di Papua, menyamakan harga beberapa kebutuhan pokok di Papua sehingga sama dengan harga-harga di Pulau Jawa, dan menyamakan layanan navigasi di Papua dengan layanan navigasi yang ada di bagian barat Indonesia.
Selain itu, Rini juga mengungkapkan kebutuhan masyarakat Papua terhadap moda transportasi udara merupakan kebutuhan penting. Dengan kondisi geografis Papua, kata Rini, transportasi udara merupakan moda krusial bagi masyarakat Papua.
“Harapannya melalui program ini, konektivitas udara di wilayah Papua meningkat sehingga turut menunjang pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua,” ujarnya di sela-sela acara peresmian.
Papua memang menjadi salah satu daerah yang ditafsirkan termasuk daerah pinggiran. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso menafsirkan kata “pinggiran” yang ada dalam nawacita Jokowi menjadi beberapa arti.
“Pinggiran itu berarti, pertama, daerah pinggiran secara geografis. Kedua, daerah yang terpinggirkan dan daerah pedalaman. Ketiga, daerah yang rawan bencana. Dan yang keempat, daerah terisolir,” ujarnya kepada Airmagz saat diwawancara di ruangan kerjanya, Selasa (16/01).
