Tampilkan di aplikasi

Buku Ananta Vidya hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Kumpulan Surat untuk Bintang-Bintang

1 Pembaca
Rp 56.440

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 169.320 13%
Rp 48.915 /orang
Rp 146.744

5 Pembaca
Rp 282.200 20%
Rp 45.152 /orang
Rp 225.760

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Kilau bintang-bintang tak pernah jemu membuat penikmatnya terpana. Sinarnya yang berkedip begitu murni dipandang mata, menimbulkan berbagai fantasi atau malah mencuri fokus. Namun, pernahkah terpikirkan bila bintang juga bisa bicara melalui rangkaian diksi yang terangkum dalam berlembar-lembar surat? Setiap kali menghiasi langit malam, bintang menghafal dan meresapi berbagai fenomena dalam keheningan. Temukan kejutan dan bukti untuk lebih dekat dengan bintang lewat buku ini. Barangkali dwitunggal bakal tercipta.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Melisa Yolivia

Penerbit: Ananta Vidya
ISBN: 0000000000
Terbit: Juni 2022 , 79 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Kilau bintang-bintang tak pernah jemu membuat penikmatnya terpana. Sinarnya yang berkedip begitu murni dipandang mata, menimbulkan berbagai fantasi atau malah mencuri fokus. Namun, pernahkah terpikirkan bila bintang juga bisa bicara melalui rangkaian diksi yang terangkum dalam berlembar-lembar surat? Setiap kali menghiasi langit malam, bintang menghafal dan meresapi berbagai fenomena dalam keheningan. Temukan kejutan dan bukti untuk lebih dekat dengan bintang lewat buku ini. Barangkali dwitunggal bakal tercipta.

Pendahuluan / Prolog

Prakata
Tiga tahun. Ya, bukan tiga bulan atau tiga pekan. Waktu berlalu terlalu cepat untuk menjeda sebuah naskah buku. Namun, pertimbangan untuk merefleksikan lebih jauh ke dalam diri dan peristiwa ditambah berbagai kemungkinan yang kala terwujudkan malah kian membelokkan mau tidak mau perlahan memupuk rasa sabar pada naskah yang (bila saya bongkar di sini) merupakan ‘embrio’ kedua dalam kronik kepenulisan solo saya.

Seperti orang-orang pada umumnya, saya mengenal banyak tokoh kenamaan yang menginspirasi dengan segala aspirasi mereka. Kilau mereka mendatangkan cap sebagai ‘bintang’. Saya juga suka memandangi langit yang ditumpahi bintang-bintang. Penerjemahan keheningan dan kesejahteraan dari segala usaha nampaknya berhasil menyenggol saya untuk mengambil ilham pada mereka. Saya cinta pada rupa diksi sedari berseragam sekolah, maka itulah yang kembali saya pilih untuk menuangkan beragam impresi terkait dengan mereka. Dimulai dengan merumuskan formula, menyingkap esensi, kemudian mengemas rupa cerapan, tentu bintang tidak akan kalah dari nyala lampu seabrek gedung yang menjulang.

Jujur, di antara semua naskah yang telah saya persiapkan, naskah ini adalah yang paling tenang. Membuka lipatan demi lipatan amplop kelima surat ini, nuansanya pun tidak main-main. Jangan heran pula bila ada surat yang lebih pendek, dan ada yang lebih panjang. Selain berterima kasih pada-Nya dan berbagai pihak yang menggenggam buku ini, juga meminta maaf dengan adanya ketidaksempurnaan, saya pun ingin berharap bukan untuk menjelma sebagai yang sombong, tetapi murni sebagai yang menerangi.


Daftar Isi

Surat_Sampul.pdf
Surat_Isi.pdf