Tampilkan di aplikasi

Nusantara dalam sejarah islam dunia

Majalah Arrisalah - Edisi 213
9 Juli 2019

Majalah Arrisalah - Edisi 213

Nusantara dalam sejarah islam dunia

Arrisalah
Di kepulauan Melayu-Nusantara, banjir imperialis-kolonialis salibis (Portugis, Spanyol, Belanda, Perancis dan Inggris) Di Sumatera, jihad dipimpin Mahmud Syah (1511) di Bintan-Riau, Sultan Ali Mughayat (1507-1530) dari Kesultanan Aceh,

Alauddin Riayat (1563), Sultan Iskandar Muda (1607-1639), Sultan Abdul Jalil (1723-1744), Imam Bonjol (1821- 1837), Muslimin Aceh perang Sabil VS Protestan Belanda (1873-1912), Cut Nyak Dien (1910) hingga Perang Batak oleh Si Singamangaraja XII (1878-1907).

Di Jawa, jihad Kesultanan Demak melawan salibis Portugis masa Sultan Fattah (1512), Pati Unus (1521) dan Fatahillah (1527). Sultan Trenggono memerangi musyrikin Syiwa-Buddha di Pasuruan. Sultan Ageng Tirtayasa jihad melawan VOC Belanda (Protestan) di Banten (1619), Sultan Agung Mataram (1628), Trunojoyo (1672-1680),

Untung Suropati (1683-1706), Pakubuwana II (Surakarta, 1745), Mangkubumi & Mas Said (1749-1755), Perjanjian Giyanti (Yogyakarta lahir, 1755), Perjanjian Salatiga (1757) hingga pecah perang Jawa, dipimpin Sultan Abdul Hamid Heru Cokro Diponegoro (1825-1830).

Di timur laut Nusantara, jihad melawan salibis Belanda oleh Antasari (Perang Banjar, 1859), Sultan Hasanuddin di Sulawesi (1667), Tidore dan Ternate (Maluku) melawan Portugis-Spanyol (1521), Sultan Khairun (1534-1570), Sultan Babullah (1570-1575), Sultan Nuku (1797-1805) dan Ahmad Matulesy Pattimura (1817).

Masa sebelumnya, Sultan Brunei jihad melawan salibis Spanyol (1521-1645), Bangsa Moro (Mindanao, Sulu & Luzon) jihad melawan salibis Spanyol. Di timur Nusantara, berdirinya Kerajaan-Kerajaan Islam di Nusa Tenggara (1540-1550) dan di Papua.
Majalah Arrisalah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI