Beberapa orang Israel menghina Yesus Kristus baru-baru ini di sebuah museum di Haifa. Mereka menggambar yesus sebagai kartun dan mengolok-olok peringatan kelahirannya. Setelah itu, mereka menghina Masjid Al- Aqsa dan Dome of The Rock di Yerusalem dalam upaya mereka untuk menghapus jejak Rasulullah di Palestina.
Orang-orang Israel lainnya juga telah memukuli para ulama dan melecehkan warga Palestina yang tinggal di Masjid untuk menyelesaikan ibadah mereka. Otoritas penjajah Israel mengusir Muslim dan Kristen dari Palestina, dan menyita sumbangan dana milik umat Islam dan Kristen.
Mereka juga menggrebek rumah-rumah, meneror anak-anak dan memenjarakannya, membunuh rakyat Palestina tanpa alasan, menahan ribuan lainnya, menyita rumah dan tanah, juga mempermalukan rakyat Palestina dengan meletakkan penghalang dan pos-pos pemeriksaan antara desa-desa dan kota-kota.
Mereka adalah musuh dari kemanusiaan, tetapi mereka menyebut diri mereka sendiri sebagai ‘oasis bagi demokrasi’, yang didukung oleh AS dan pemerintah lainnya. Sementara itu, rezimrezim di Arab bergegas untuk membangun hubungan dengan Israel, mengadakan pesta untuk para menterinya, dan menyambut mereka di istana kerajaan mereka.
Israel menyajikan bentuk rasisme dan kriminalitas yang belum pernah terjadi sebelumnya; kekejaman dan rasisme mereka melampaui batas norma dan hukum kemanusiaan.
Ada 14 juta rakyat Palestina yang hidup tanpa stabilitas atau keamanan dalam kehidupan mereka. Keluarga mereka tidak bisa berkumpul menjadi satu di suatu tempat.
Empat belas juta pria, wanita, dan anak-anak tersebar di seluruh dunia. Dan mereka yang tinggal di negara-negara Arab telah mengalami kepahitan hidup, dipenjara, penolakan kerja, tidak dihormati, dan mereka dipaksa untuk menerima narasi resmi Arab tentang perjuangan Palestina.
