Tampilkan di aplikasi

Adab terhadap Allâh Ta'alla terkait syariat-syariat-nya

Majalah As-sunnah - Edisi 03/XXIV
16 Juli 2020

Majalah As-sunnah - Edisi 03/XXIV

Umumnya umat manusia, bagaimanapun keadaannya, mereka pasti menyukai adab yang baik. / Foto : as-sunnah

As-sunnah
Umumnya umat manusia, bagaimanapun keadaannya, mereka pasti menyukai adab yang baik. Mereka ingin diperlakukan dengan cara yang baik, meskipun dia sendiri belum bisa mempraktekkannya kepada orang lain. Ketika dia ingin diperlakukan dengan dia baik, dia juga harus memperlakukan orang lain dengan baik. Sebagaimana Rasûlullâh ﷺ bersabda:

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

Tidak beriman salah seorang diantara kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya.

Adab yang baik yang diajarkan Islam tidak hanya adab kepada manusia, tapi juga kepada binatang. Sebagaimana umat manusia diajarkan dan dituntut untuk beradab kepada makhluk, mereka juga diajarkan agar beradab kepada Allâh ta'alla, Rabb semesta alam. Diantara adab kepada Allâh ta'alla yaitu adab terkait syari’at Allâh ta'alla, perintah dan larangan-Nya. Banyak sekali adab yang harus dilakukan oleh seorang Mukmin terkait masalah ini.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin mengatakan, “Akhlak atau adab yang baik seorang Mukmin kepada Allâh terkait hukum-hukum-Nya adalah menerima hukum-hukum tersebut dan melaksanakannya, tidak menolaknya sedikitpun. Apabila dia berani menolak hukum-hukum Allâh meskipun sedikit, berarti dia telah berani berlaku buruk kepada Allâh , sama saja, apakah dia menolaknya karena mengingkari hukum tersebut atau karena dia enggan untuk melaksanakan hukum tersebut atau karena dia meremehkan pelaksanaan hukum tersebut. Semua perilaku ini menafikan akhlak yang baik terhadap Allâh .”
Majalah As-sunnah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI