Tampilkan di aplikasi

Tameng itu bernama budaya

Majalah Asy Syariah - Edisi Khusus 03
21 Agustus 2019

Majalah Asy Syariah - Edisi Khusus 03

Tameng Itu Bernama Budaya

Asy Syariah
Pascagempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan sekitarnya, perhatian publik tak sebatas penanganan para korban terdampak. Perhatian masyarakat merambah pula pada lini yang bersifat transendental (kegaiban). Tak sedikit masyarakat yang coba mengaitkan beragam bencana yang datang bertubi menimpa negeri ini dengan peringatan dari Allah.

Bagi masyarakat berlatar belakang religius, beragam bencana menjadi bahan untuk introspeksi diri terhadap perilakunya selama ini. Beragam bencana itu mengantarkan dirinya untuk mendekat kepada Allah. Banyak beristighfar dan bertobat kepada-Nya. Namun, tak sedikit pula yang justru bersuara polutif, sarat tasykik; menebar keraguan, dan sesat menyesatkan.

Mereka racuni keyakinan umat dengan beragam kesyirikan yang dikemas dalam bentuk budaya yang difestivalkan. Tak sedikit dana yang digelontorkan untuk menghidupkan tradisi semacam itu. Ritual menyuguhkan sesaji kepada arwah leluhur, penguasa pantai selatan, jin, Dewi Sri, atau sesuatu yang dianggap digdaya dan berkuasa telah distempel sebagai ajang menarik wisatawan.

Karena telah dilekati unsur yang menguntungkan bagi sektor pariwisata, maka tradisi yang kental kesyirikan itu dipoles. Kesyirikan pun dibalut budaya. Pada tahapan ini prosesi ritual kesyirikan yang dikemas menjadi sebuah budaya telah mengalami komersialisasi. Budaya telah dikapitalisasi. Dalam rangka memuluskan kapitalisasi ini, prosesi ritual tersebut disesuaikan menurut perkembangan yang ada.

Digulirkan ke tengah masyarakat, bahwa ritual itu cuma menyajikan aspek budaya tanpa bersinggung dengan agama. Budaya dijadikan tameng guna melancarkan aksi yang senyatanya bermula dari sebuah keyakinan: memohon keselamatan, memohon rezeki hasil panen atau tangkapan ikan nan melimpah, tolak bala, memohon kesembuhan yang ditujukan kepada selain Allah.
Majalah Asy Syariah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI