Berkat prestasinya di ajang reli, sebuah sedan coupé bermesin turbo bernama Audi Quattro menjadi acuan pada 1980-an, mendominasi jalan-jalan, ajang reli, dan berjasa membangun kembali brand awareness untuk Audi serta mencapai status legendaris dari pertama kalinya roda menyentuh aspal, Apa pun yang diproduksi Ingolstadt sejak saat itu diukur terhadap “Ur-Quattro” dan hampir setiap produk atau kampanye balap mobil yang diikuti selanjutnya tidak dapat menyaingi legendanya. Setidaknya, itu a sampai munculnya R8.
Pada pergantian abad ini Audi mulai berlaga di segmen premium, dan Quattro legendaris telah menjadi antik. Barang antik yang tetap digemari, tapi mengekang Audi di masa lalu, padahal yang dibutuhkannya adalah sinyal masa depan yang cerah. Reli bukan lagi menjadi penarik pembeli premium maupun para kompetitor. Quattro telah berkembang melampaui hanya dari satu model menjadi hampir setiap model mempunyai varian quattro. Tiba saatnya untuk pindah ke tahap berikutnya.
Perkenalkan R8... Sejarah nama R8 berawal dari terjunnya Audi dalam ajang balap endurance Le Mans dengan prototipe mobil balap Audi untuk kelas LMP (Le Mans Prototype) diberi nama R8R. Meskipun Audi mulai menguji di berbagai sirkuit pertengahan 1998, penampakan publik pertama baru terjadi Desember 1998 di Berlin. Pada saat R8R turun di ajang balap pertamanya di 12 Hours of Sebring, Maret 1999, tampak mobil ini sudah jauh berbeda dari prototipenya. Beberapa bulan kemudian di ajang Le Mans, kedua R8R meraih posisi 3 dan 4.
Walaupun hanya meraih posisi 3 di podium, pengalaman dan prestasi di tahun pertama ini mengukuhkan tekad Audi. Tahun berikutnya Audi memperkenalkan LMP evolusi ketiga (setelah R8R dan R8C dengan cockpit tertutup) di Miami Beach, yang dinamakan R8. Di Sebring seminggu kemudian, Audi R8 meraih posisi 1 - 2. Dominasi R8 Le Mans Prototype (LMP) berlanjut di Le Mans dengan meraih posisi 1-2-3. Sejarah mencatat dalam 15 tahun terakhir Audi memenangkan Le Mans 24 Hours 13 kali.
