Azas di atas berlaku untuk semua lini hasil karya BMW, dari coupé, sedan sampai SUV. Tidak terkecuali dengan lini teratasnya, yaitu BMW Seri 7. The 7 Series adalah pionir kecanggihan teknologi mobil premium Eropa, selalu lebih maju beberapa langkah dari semua teknologi yang ada di masanya. Tabiat ini telah berjalan semenjak kemunculan pertamanya di tahun 1977, dimana Seri 7 lahir dalam bentuk luxury saloon dengan bodi berkode E23.
E23, yang menjadi seri 7 perdana dan penerus tradisi “Grosse Baureihe” alias Seri Besar, yang merupakan kelas sedan full size. “Seri Besar” berawal dari lini BMW New Six yangd diproduksi dari tahun 1968 sampai 1977. Ada dua model yang sukses dari lini BMW New Six, yaitu sedan dan coupé. Untuk sedan full-size-nya mempunyai kode bodi E3, dan coupe-nya diberi kode bodi E9 yang menjadi cikal bakal kelahiran BMW 3.0 CSL. Semua model dari BMW New Six menggunakan mesin berkode M30, dengan konfigurasi 6 silinder segaris.
E23, yang lahir di tahun 1977 dan diproduksi selama sepuluh tahun (1987 berganti generasi), dipercaya merupakan penerus kesuksesan dari BMW E3, yang di pasar Amerika lebih dikenal dengan nama BMW Bavaria. E3 sendiri membagi platform-nya jadi dua setelah stop produksi, yaitu untuk seri 5 (E12) dan seri 7 (E23). Seri 7 generasi awal ini menjadi kendaraan pertama yang dilengkapi dengan speedometer elektronik dan panel display Check Control. Panel display ini berfungsi memantau kinerja instrumen mobil, mulai dari eksterior hingga mesin.
Jika ada salah satu bagian yang malfungsi, maka lampu di display Check Control akan menyala sebagai peringatan untuk pemilik mobil agar segera mengganti komponen yang bersangkutan. Panel display ini hanya bertahan di E23 saja, dan di generasi kedua seri 7 bentuknya sudah berubah namun berfungsi sama. Selain itu E23 juga dilengkapi dengan fitur ABS, sebuah fitur canggih yang banyak menyelamatkan nyawa hingga kini.
