Tampilkan di aplikasi

Compact SAV BMW X1 F48, all hail front wheel drive!

Majalah AutoExpert - Edisi 89
27 Juli 2016

Majalah AutoExpert - Edisi 89

BMW memindahkan layout penggerak pada X1 dari belakang ke depan. Good thing or bad thing? / Foto : Ayyub Waskita

AutoExpert
Tahun 1999, BMW memutuskan ikut terjun ke kolam SUV dengan mengandalkan X5. Ini langsung diikuti model kedua X3 tahun 2003, X6 (2008), X1 (2013) dan X4 (2014). Dengan cepat, BMW langsung mengisi seluruh lapisan ceruk SUV premium. Bertarung head-to-head dengan musuh bebuyutannya asal Stuttgart. Satu-satunya segmen luput dari serangan BMW adalah ultra-luxury. Disana, Mercedes sudah punya GL (soon-to-be GLS). Sementara kabar BMW X7 hingga kini masih belum terbukti kebenarannya.

Oh ya, BMW tidak pernah mau menyebut produk-produknya sebagai SUV. BMW punya istilah sendiri, Sports Activity Vehicle alias SAV. Dan untuk X4 dan X6, dipanggil Sports Activity Coupé. Dimana sesuai nama, posisi entry level diisi oleh BMW X1. Pada X1 generasi kedua berkode F48, BMW melakukan sebuah pendekatan baru. Jika pada model sebelumnya (E84) berbagi platform dengan Seri-3 Touring E91. Maka F48 seakan menandai perubahan paradigma dalam tubuh BMW. Hilang sudah anggapan bahwa BMW merupakan garda terakhir evangelist penggerak roda belakang.

Karena F48 justru memiliki hubungan erat dengan keluarga Seri-2 Tourer dan MINI Countryman. Betul, F48 adalah SAV pertama BMW berpenggerak roda depan. Tidaklah sulit menebak alasan pemindahan layout dari RWD menjadi FWD. Keutamaan akomodasi penumpang. Pada RWD, mesin diletakkan membujur dengan girboks dan driveshaft tersambung lurus hingga roda belakang. Efeknya pada segmen kompak – menengah, posisi dasbor harus agak dimundurkan dan terdapat terowongan ruang driveshaft di tengahtengah kabin.

Hal ini tentu takkan terasa pada mobil FWD. Mesin ditempatkan melintang dengan girboks dan driveshaft berada di bawah atau sekitarnya. Hidung mobil dapat dipendekkan, memberikan ruang ekstra bagi kabin plus tidak lantai yang rata. Lebih lega dan luas. Hasilnya, bisa dilihat pada tampilan X1 F48 ketika dibandingkan dengan E84. Pada model terdahulu, memiliki dimensi bonnet kurang proporsional alias terlalu panjang. Sementara F48 terlihat lebih seimbang.
Majalah AutoExpert di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI