Tampilkan di aplikasi

Buku Cipta Prima Nusantara hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Manajemen Ekspresi Menggambar Anak Masa Kritis

1 Pembaca
Rp 100.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 300.000 13%
Rp 86.667 /orang
Rp 260.000

5 Pembaca
Rp 500.000 20%
Rp 80.000 /orang
Rp 400.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Salah satu sifat anak-anak pada umumnya ialah ekspresif. Dengan sifat tersebut anak mencurahkan aktivitasnya pada kegiatan berekspresi. Dalam kehidupan sehari-hari ia melakukannya tanpa rasa jenuh. Dari sini dapat dikatakan bahwa kegiatan berekspresi bagi setiap anak merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupannya. Hambatan dalam berekspresi dapat menyebabkan anak terganggu perkembangan pribadinya. Oleh karena itu, ekspresi merupakan kebutuhan yang fundamental menuju kedewasaan bagi anak.

Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa perasaan yang bersifat indah tidak perlu kita luaskan ketika membicarakan tentang ekspresi seni. Sesuatu yang indah erat kaitannya dengan kesenangan. Namun, dalam ekspresi seni, indah tidak selalu tentang kesenangan. Sesuai dengan pendapat Garha (1983) bahwa keindahan lebih identik dengan kepuasan. Kesenangan yang orang umum pahami tentang keindahan memang sudah termasuk dalam keindahan dalam seni. Kesenangan dapat membawa kepuasan. Namun, dalam ekspresi seni kepuasan tidak hanya tentang kesenangan, misalnya gambar yang melukiskan tentang kesedihan pun tetap bisa menjadi indah walaupun perasaan seniman yang diungkapkan disitu bukan merupakan perasaan senang.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Kamsidjo Budi Utomo

Penerbit: Cipta Prima Nusantara
ISBN: 9786233803250
Terbit: Juli 2023 , 105 Halaman










Ikhtisar

Salah satu sifat anak-anak pada umumnya ialah ekspresif. Dengan sifat tersebut anak mencurahkan aktivitasnya pada kegiatan berekspresi. Dalam kehidupan sehari-hari ia melakukannya tanpa rasa jenuh. Dari sini dapat dikatakan bahwa kegiatan berekspresi bagi setiap anak merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupannya. Hambatan dalam berekspresi dapat menyebabkan anak terganggu perkembangan pribadinya. Oleh karena itu, ekspresi merupakan kebutuhan yang fundamental menuju kedewasaan bagi anak.

Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa perasaan yang bersifat indah tidak perlu kita luaskan ketika membicarakan tentang ekspresi seni. Sesuatu yang indah erat kaitannya dengan kesenangan. Namun, dalam ekspresi seni, indah tidak selalu tentang kesenangan. Sesuai dengan pendapat Garha (1983) bahwa keindahan lebih identik dengan kepuasan. Kesenangan yang orang umum pahami tentang keindahan memang sudah termasuk dalam keindahan dalam seni. Kesenangan dapat membawa kepuasan. Namun, dalam ekspresi seni kepuasan tidak hanya tentang kesenangan, misalnya gambar yang melukiskan tentang kesedihan pun tetap bisa menjadi indah walaupun perasaan seniman yang diungkapkan disitu bukan merupakan perasaan senang.

Pendahuluan / Prolog

Prakata
Rasa syukur sedalam-dalamnya penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dah hidayahnya penulis dapat menyelesaikan buku ini. Dari rencana sampai terselesaikannya buku ini penulis banyak memperoleh bantuan moral maupun material dari berbagai pihak termasuk keluarga dan kolega kerja, utamanya kolega dari Universitas Negeri Semarang. Oleh karena itu penulis juga banyak mengucapkan terimakasih kepada semua pihak tersebut.

Penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna kecuali Allah SWT, termasuk buku ini dari berbagai sisi. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran dari para pembaca demi berkembangnya karya-karya yang selanjutnya. Semoga buku “Ekspresi Menggambar Anak Masa Kritis” ini dapat menjadi jendela cakrawala pembaca dalam memperdalam pemahaman tentang kondisi anak dalam usia kritis menggambar (9-13 tahun) dan penanganan terbaiknya.

Daftar Isi

Cover
Judul
Prakata
Daftar Isi
Bab 1: Pendahuluan
     Ekspresif Sebagai Sifat Khas Anak
     Peranan Pendidikan Seni Rupa Untuk Anak
     Pendidikan Seni Rupa Metode Ekspresi-Bebas untuk Mendukung Sifat Ekspresif Anak
Bab 2: Peranan Motivasi bagi ekspresi anak
     Pengertian Motivasi bagi Anak
     Pengertian Ekspresi Anak
     Peranan Motivasi bagi Kelancaran Ekspresi Anak
     Tujuan Pembinaan Ekspresi dalam Pendidikan Seni Rupa
Bab 3: Situasi Eskpresi Anak pada Masa Kritis
     Anak Masa Kritis
     Pengaruh Sikap Kritis Anak Terhadap Ekspresinya
     Faktor Lain yang Ikut Mempengaruhi Ekspresi Anak
Bab 4: Membina Ekspresi Anak Masa Kritis dengan Mendekatkan Anak Kepada Alam Sekitar
     Anak Masa Kritis Sadar terhadap Alam Sekitar
     Anak Masa Kritis Membutuhkan Alam Sekitar
     Anak Masa Kritis Paling Tepat Didekatkan pada Alam Sekitar
     Efektivitas Tanggapan Anak Masa Coreng-Moreng terhadap Alam Sekitar
     Efektivitas Tanggapan Anak Masa Prabagan terhadap Alam Sekitar
     Efektivitas Tanggapan Anak Masa Kritis terhadap Alam Sekitar
Bab 5: Teknik Pembinaan Ekspresi pada Anak Masa Kritis
     Pemberian Motivasi
     Pembimbingan dalam Berkarya
     Kebebasan Berekspresi pada Anak Masa Kriti
     Pembinaan Ekspresi pada Anak Masa Kritis
     Contoh Perkembangan Anak Masa Kritis yang Telah Dewasa
Penutup
     Masalah Motivasi bagi Ekspresi Anak
     Unsur Komunikasi Masalah Aktivitas Berekspresi Anak Ma
     Masalah Membangkitkan Aktivitas Berekspresi Anak Masa Kritis
     Masalah Teknik Pembinaannya
     Saran-Saran
Daftar Pustaka
Indeks