Tanah Sidogiri diyakini bukanlah tanah biasa, melainkan tanah yang sudah dari asalnya merupaan tanah keramat. Misteri tanah Sidogiri sudah membekas dalam cerita rakyat tentang asal mula Sidogiri. Bagimanakah ceritanya? Hal inilah yang diungkap pada buku Tanah Surga yang Tertinggal di Bumi: Legenda Sidogiri. Diharapkan kisah petualangan, perjuangan, pengabdian, dan pengorbanan dari tokoh-tokoh teladan pada buku ini dapat menjadi pelajaran berharga dan sumber inspirasi bagi generasi muda sehingga dapat memiliki kepribadian yang pantang menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan, tangguh dalam mengemban amanah, berani dalam membela kebenaran, dan tabah dalam menjalani ujian.

Tanah Sidogiri yang di atasnya berdiri desa dan Pondok Pesantren Sidogiri, sampai saat ini masih menyimpan misteri. Tanah Sidogiri diyakini bukanlah tanah biasa. Ada yang menyebut, tanah Sidogiri sebagai tanah yang sudah dari asalnya merupakan tanah keramat yang keberkahannya seperti tanah yang ada di Bukit Giri Gresik.

Bahkan ada kisah yang sangat menakjubkan tentang tanah Sidogiri. Kisah ini berasal dari salah seorang santri dari Indonesia yang pernah belajar di Makkah Al-Mukarromah. Saat hendak pulang ke Indonesia, salah seorang gurunya berpesan agar terlebih dahulu singgah ke Sidogiri. “Singgahlah ke Sidogiri sebelum pulang ke rumahmu. Karena di sana terdapat tanah surga yang tertinggal di bumi,” demikian pesan gurunya.

Sesuai dengan pesan gurunya, santri itu pun singgah ke Sidogiri terlebih dahulu sebelum pulang ke kampung halamannya. Namun, santri itu tidak tahu di mana letaknya tanah surga itu di Sidogiri. Sesampainya di Sidogiri, dia hanya berziarah ke makam Masyayikh Sidogiri.

Ada yang menyebutkan, tanah surga yang dimaksud berada di salah satu sudut Masjid Jamik Sidogiri. Namun tak disebutkan dengan pasti di mana letaknya. “Tanah surga tersebut, memancarkan cahaya kehijauan yang tembus ke langit. Ada semacam lorong cahaya ke langit yang berputar berlawanan dengan arah jarum jam tepat di atas tanah surga tersebut berada,” ungkapnya.

Sampul
Kata Pengantar Penulis
Daftar Isi
1. Bukan Tanah Biasa
2. Pelabuhan Cirebon
3. Kedatangan Pemuda dari Tarim
4. Kelahiran Sayyid Sulaiman
5. Berguru kepada Sunan Giri
6. Membuka Hutan Sidogiri
7. Dunia Gaib yang Terusik
8. Murka Naga Gaib
9. Kibasan Ekor Singa Gaib
10. Pemberian Nama Sidogiri
11. Kokok Jago Luhur
12. Lepasnya Ular Naga Gaib
Daftar Pustaka
Tentang Penulis