Ikhtisar
Buku ini menceritakan kisah dari Robert Tanhu Mangkulang (Abdurrahman al-Islami). Beliau menjadi mualaf disebabkan oleh taufiq dari Allah Ta'ala melalui buku saku yang berjudul "Sebab-sebab meraih kebahagiaan". Buah pena dari Porf. Abdurrazzaq al-Badr. Sungguh, tema tentang keindahan-keindahan islam merupakan tema penting yang mesti diperhatikan seorang muslim, terlebih bagi seorang juru dakwah dengan mempelajari dan mengamalkannya. Semoga pembaca sekalian bisa merenungi dan mengambil hikmah dari kisah ini.
Pendahuluan / Prolog
Kata pengantar
Segala puji hanya milik Allah, Rabb Yang Maha Penyantun, yang memelihara seluruh makhluk- Nya dengan berbagai nikmat-Nya, Ilah Yang Mahaagung yang seluruh jagat raya tunduk kepada keagungan-Nya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah yang bersendiri dalam kemahaesaan-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya sebagai pilihan dari segenap makhluk-Nya.
Ya Allah! Limpahkanlah shalawat dan salam untuk Muhammad, keluarganya, para Shahabatnya, dan siapa saja yang Engkau beri pertolongan untuk menolong (ajaran) beliau. Amma ba’du: Sesungguhnya Islam adalah agama yang paling paripurna, paling utama, paling sempurna, paling indah, paling mulia, paling tinggi dan paling agung kedudukannya.
Agama yang paling agung ini dibawa oleh sebaikbaik anak keturunan Adam, yakni Muhammad bin ‘Abdillah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Mukjizat beliau merupakan mukjizat yang kekal yaitu Alqur`anul Karim, dan beliau diutus kepada sebaik-baik ummat yang dilahirkan untuk manusia.
Dengan beliaulah Allah sempurnakan agama Islam ini dan dengan beliau pula Allah sempurnakan nikmat-Nya. Allah Ta’ala berfirman: “Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kalian agama kalian dan telah aku cukupi nikmat- Ku atas kalian, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagi kalian.” (QS. Al-Ma`idah: 3) Maka “Sesungguhnya agama yang diterima di sisi Allah adalah Islam.” (QS. Ali ‘Imran: 19) “Dan barang siapa mencari agama selain Islam maka tidak akan diterima darinya, dan di akhirat dia termasuk orangorang yang merugi.” (QS. Ali ‘Imran: 85) Di dalam syari’at Islam ini Allah Ta’ala jadikan berbagai keindahan, keistimewaan, serta keutamaan, yang tidak dimiliki oleh syari’at-syari’at sebelumnya.
Allah Ta’ala berfirman: “(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka, dan membebaskan bebanbeban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka.
Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang beruntung.” (QS. Al-A’raf: 157) Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah berkata, “Di dalam syari’at beliau -Shallallahu ‘Alaihi Wasallam- terdapat kelembutan, pemaafan, toleransi, dan akhlak yang mulia yang lebih hebat melebihi apa yang terdapat dalam Injil.
Di dalam syari’at beliau juga terdapat sikap keras, jihad, dan penegakan hukum hadd atas orang-orang kafir dan munafikin yang lebih hebat melebihi apa yang terdapat dalam Taurat. Dan inilah puncak kesempurnaan. Karena itulah sebagian mereka berkata, ‘Musa diutus dengan membawa kekuatan, ‘Isa diutus dengan membawa keindahan, dan Muhammad diutus dengan membawa kesempurnaan.’”
Daftar Isi
Sampul
Kata pengantar
Daftar isi
Kisah masuk islamnya sang mantan pendeta
Sebab-sebab kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat