Tampilkan di aplikasi

Buku Pustaka Media hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Misteri Hasbunallah Wa Ni'mal Wakil

Cukup Allah Sebagai Penolong

1 Pembaca
Rp 31.800 17%
Rp 26.500

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 79.500 13%
Rp 22.967 /orang
Rp 68.900

5 Pembaca
Rp 132.500 20%
Rp 21.200 /orang
Rp 106.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Hasbunallah Wa Nikmal Wakil, Nikmal Maula wa Nikman Nasir. Kalimat ini termasuk dzikir sederhana, namun mengandung makna yang luar biasa. Dzikir ini menandakan bahwa seorang hamba hanya pasrah pada Allah dan menjadikanNya sebagai tempat bersandar.

Ibnu Abbas berkata bahwa “hasbunallah wa nikmal wakil” adalah perkataan Nabi Ibrahim alaihis salam ketika beliau ingin dilempar di api. Sedangkan Nabi Muhammad saw. “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka!” Maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” (HR. Bukhari No. 4563).

Misteri dzikir “hasbunallah wa nikmal wakil” adalah barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. (QS. ath-Thalaq 3).

Buku ini mengupas misteri makna di balik kalimat dzikir sederhana itu, sehingga kita bisa memahaminya. Selanjutnya kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai sukses hidup, di dunia dan kebahagiaan di akhirat. [ ]

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Muhammad Khatib, S.Pd.I

Penerbit: Pustaka Media
ISBN: 9786026761507
Terbit: Agustus 2020 , 290 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Hasbunallah Wa Nikmal Wakil, Nikmal Maula wa Nikman Nasir. Kalimat ini termasuk dzikir sederhana, namun mengandung makna yang luar biasa. Dzikir ini menandakan bahwa seorang hamba hanya pasrah pada Allah dan menjadikanNya sebagai tempat bersandar.

Ibnu Abbas berkata bahwa “hasbunallah wa nikmal wakil” adalah perkataan Nabi Ibrahim alaihis salam ketika beliau ingin dilempar di api. Sedangkan Nabi Muhammad saw. “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka!” Maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” (HR. Bukhari No. 4563).

Misteri dzikir “hasbunallah wa nikmal wakil” adalah barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. (QS. ath-Thalaq 3).

Buku ini mengupas misteri makna di balik kalimat dzikir sederhana itu, sehingga kita bisa memahaminya. Selanjutnya kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai sukses hidup, di dunia dan kebahagiaan di akhirat. [ ]

Pendahuluan / Prolog

Memahami Tawakal Secara Benar
Sebagian orang menganggap, tawakal adalah sikap pasrah tanpa melakukan usaha sama sekali. Mereka berkeyakinan bahwa apa pun yang dilakukan manusia tidak ada pengaruhnya terhadap takdir yang sudah ditentukan, sehingga mereka pasrah pada nasib. Contohnya, ketika sakit, mereka enggan meminum obat. Ketika miskin, mereka tidak mau bekerja keras untuk merngubah keadaannya. Ketika malam hari mereka membiarkan pintu rumahnya terbuka, “Aku tawakal kepada Allah swt.” Apakah itu yang disebut tawakal? Selama ini kita memahami tawakal adalah menyerahkan segala sesuatu kepada Allah dengan cara membabi buta. Akibatnya, kita menjadi pemalas; tak mau melakukan sesuatu yang dapat mengubah keadaan. Sekali berusaha kemudian gagal tidak bersedia lagi untuk bangkit lalu berlindung pada alasan tawakal.

Tawakal itu merupakan amalan hati, tidak terkait dengan anggota badan. Anggota badan harus tetap beraktivitas seolah tidak ada tawakal. Namun hati terus menerus berharap kepada Allah. Keyakinan kita harus tetap kuat bahwa segala sesuatu itu Allah Yang menentukan.

Daftar Isi

Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1 Memahami Tawakal Secara Benar
Bab 2 Ma’rifatullah
Bab 3 Meyakini Allah Maha Besar (al-Kabir)
Bab 4 Cukuplah Allah Sebagai Pemelihara (al-Muhaimin)
Bab 5 Cukuplah Allah Sebagai Pemberi Rezeki
Bab 6 Cukuplah Allah Sebagai Penolong
Bab 7 Bertafakur
Bab 8 Pandai Mensyukuri Nikmat Allah
Bab 9 Cukuplah Allah Sebagai Pelindung
Bab 10 Allah Sebagai Sumber Kekuatan dan Pengharapan
Bab 11 Allah Maha Mentakdirkan
Bab 12 Harus Qana’ah
Bab 13 Sabar
Bab 14 Allah Maha Kaya
Bab 15 Allah Maha Pengasih dan Penyayang
Bab 16 Beribadah Kepada Allah
Bab 17 Yakin Allah Maha Mengetahui
Bab 18 Belajar Ikhlas
Bab 19 Belajar Untuk Tersenyum (tertawa)