Ancaman banjir dan longsor menjadi mimpi buruk bagi warga yang tinggal di sekitar daerah bantaran sungai di kota budaya Yogyakarta. Bahkan dari November tahun lalu hingga akhir Januari tahun ini, banjir, angin ribut dan tanah longsor membayangi daerah tersebut.
Untuk menghindari bencana banjir pada masa yang akan datang, pemerintah setempat melakukan serangkaian tindakan pencegahan, antara lain, dengan mengerjakan normalisasi sungai Gendol di Sleman, Yogyakarta. Pekerjaan ini bertujuan mengurangi potensi meluapnya air sungai karena pendangkalan akibat menumpuknya pasir dan batuan yang menghalangi jalur aliran air.
Crawler excavator Volvo EC210D dipilih sebagai solusi terbaik untuk melakukan pengerukan. Mesin ini milik CV WiroSobo Sejahtera, yang menangani proyek normalisasi Sungai Gendol. Bekerja hingga 14 jam sehari, unit ini melibas sekitar 150 m3 hingga 300 m3 material dalam kondisi yang sangat menantang, sebagaimana dikatakan Suroto sebagai pemilik CV tersebut.
“Kami membutuhkan mesin yang handal dan dengan mudah menangani medan yang sulit seperti ini,” ujarnya. “Kondisi sungai yang berbahaya dan tidak terprediksi mengharuskan kami memilih mesin yang tangguh untuk mengatasi banjir atau badai yang dapat muncul kapan saja.
Kami puas memiliki mesin Volvo EC210D, karena terbukti aman dan hemat bahan bakar - kami tidak perlu khawatir akan lingkungan yang ekstrem sekalipun.” Menggunakan engine Volvo Tier 3, performa Volvo EC210D dengan bobot 20 ton ini makin gahar. Engine tersebut menghasilkan torsi tinggi pada rpm rendah. Selain itu, perpaduan antara kinerja dan efisiensi bahan bakar mengukuhkan namanya sebagai mesin dengan produktivitas tinggi.
