Laporan pasar terbaru yang diterbitkan oleh Transparency Market Research (TMR) bertajuk “Agricultural Tractors Market - Global Industry Analysis, Size, Share, Growth, Trends, and Forecast, 2018-2026” menyebutkan pasar traktor pertanian global diperkirakan akan melampaui US$100 miliar pada tahun 2026, tumbuh lebih dari 4 persen selama periode perkiraan secara keseluruhan. Menurut laporan itu, pasar global kemungkinan akan dipengaruhi oleh serangkaian faktor politik, ekonomi, sosial, teknis, dan industri tertentu.
Permintaan traktor dari negera-negara Timur Tengah & Afrika kemungkinan akan mengalami peningkatan pesat, karena tanah yang lebih subur di dekat lembah Sungai Nil dan sungai-sungai lainnya. Selain itu, para petani dari Afrika mengadopsi otomatisasi di bidang pertanian, yang mengarah pada peningkatan permintaan untuk traktor pertanian. Akibatnya, pasar di wilayah tersebut diperkirakan akan tumbuh 5% secara keseluruhan selama periode perkiraan.
Meningkatnya permintaan dari konsumen untuk produkproduk makanan dan perluasan industri pertanian di beberapa daerah cenderung meningkatkan pasar traktor pertanian. Menurut VDMA Economic Report 2015, otomatisasi dalam industri pertanian di Cina meningkat dari 34% pada tahun 2004 menjadi 61% pada tahun 2014. Peningkatan kualitas, penurunan waktu produksi, dan efektivitas biaya adalah faktor kunci yang mendorong pasar traktor pertanian.
Lebih dari 70% produksi global traktor pertanian terjadi di Cina dan India, yang mendorong pangsa pasar yang dipegang oleh Asia Pasifik menjadi sekitar 80% dari pasar traktor pertanian global. Taktor-traktor pertanian yang memiliki power output antara 31 dan 100 hp menyumbang pangsa pasar yang lebih besar untuk 2017.
