Mesin-mesin rigid hauler, dan unitunit articulated dump truck (ADT) yang makin gesit, tidak terjual dengan jumlah yang hampir sama dengan peralatan lainnya, seperti excavator, dozer atau wheel loader, tetapi memainkan peran vital di lokasilokasi kerja konstruksi dan pertambangan.
Informasi yang disajikan oleh Off-Highway Research telah memprediksikan bahwa sekitar 10.800 ADT dan rigid hauler yang akan terjual secara global pada tahun 2019, dengan nilai total US$5,5 miliar. Secara keseluruhan, segmen ini berkinerja lebih kuat daripada beberapa tahun yang lalu, tetapi masih jauh dari level tertinggi yang dicapai pada rentang waktu 2006-2007.
Dari dua segmen alat angkut ini, yang paling populer articulated dump truck karena kemampuannya untuk melintasi medan berat tanpa memerlukan jalan angkut yang mulus. Hal ini membuatnya sangat ideal untuk pekerjaan konstruksi dan tambang. Saat ini sekitar dua pertiga dari pasar ini dikuasai ADT, sementara sisanya dikuasai oleh rigid hauler.
Namun, rigid dump trucks (RDT) umumnya lebih murah untuk membeli per ton muatan karena desain sasis yang lebih mudah dan dapat mengambil muatan yang jauh lebih tinggi - ideal dalam kondisi-kondisi tertentu, seperti pertambangan.
Model-model baru Volvo Construction Equipment (Volvo CE) meyakini adanya permintaan di pasar rigid hauler, yang ditandai dengan peluncuran empat model baru: 45 ton (R45D), 60 ton (R60D), 72 ton R70D dan mesin andalannya R100E (95-ton). Awalnya modelmodel ini ditujukan untuk pasar yang kurang diatur dan diluncurkan pada kuartal kedua tahun 2018.
“Dengan meningkatnya permintaan untuk peralatan konstruksi yang kuat dan investasi berkelanjutan dalam pembangunan jalan, bangunan, dan jaringan pipa, Amerika Utara mewakili porsi besar pasar hauler - dan kami berharap akan berlanjut hingga 2019,” komentar Esbjörn Fritzell, vice president untuk Business Platform Trucks di Volvo CE, mengenai pasar rigid hauler dan ADT di kawasan itu.
