Bagaimana menggairahkan kembali pasar alat berat? Bagaimana pemain-pemain industri alat berat konstruksi merespon kemenangan Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk periode kedua kepemimpinannya? Langkah-langkah apa saja yang mereka tempuh untuk menggairahkan pasar? Pertanyaanpertanyaan ini patut dilontarkan karena selama hampir setahun terakhir investasi alat berat baru cenderung menurun, karena para investor cenderung menunggu alias wait and see.
Kelesuan itu tidak hanya terjadi di sektor tambang yang harga komoditasnya cenderung terus bergejolak, khususnya batubara, tapi juga di sektor konstruksi yang digadang-gadang sebagai program prioritas pemerintah. Artinya, penjualan alat-alat konstruksi tidak seramai penggarapan proyek-proyek infrastruktur Pemerintah.
Namun, setelah KPU menetapkan kemenangan pasangan Joko Widodo – Ma’aruf Amin sebagai pemimpin baru Indonesia dalam lima tahun ke depan, industri alat konstruksi kembali menggeliat, seperti terlihat dari langkah-langkah maju yang dilakukan beberapa pemain. PT. Sakai Indonesia, misalnya, meresmikan pabrik baru di kawasan EJIP Industrial Park Cikarang pada Selasa (23/7/2019).
Pabrik ini akan menggabungkan dua pabrik yang sudah ada sebelumnya di kawasan yang sama, namun dengan area yang lebih luas. Di fasilitas produksi yang baru itu, selain memproduksi produkproduk yang sudah biasa dibuat selama ini, pabrikan tersebut juga akan memproduksi mesin jenis baru mulai awal tahun depan. Di samping itu, Sakai Indonesia menargetkan untuk meningkatkan kapasitas produksinya untuk menyesuaikan kebutuhan pasar baik untuk pasar domestik maupun ekspor.
PT. Trakindo Utama yang dikenal sebagai penyedia solusi alat berat/konstruksi merek Caterpillar, mulai giat mempromosikan solusi rental dan alat bekas melalui divisi Rental & Used Equipment. Solusi rental alat ditawarkan kepada para pelanggan yang memiliki keterbatasan belanja modal. Dengan rental, para customer cukup menyiapkan anggaran operasional, sehingga pas buat kontraktor-kontraktor yang mendapatkan proyek-proyek tetapi sifatnya jangka pendek. Sementara penjualan used equipment ditawarkan kepada pelanggan-pelanggan yang sudah memiliki anggaran-anggaran untuk investasi alat tetapi jumlahnya belum memadai.
Untuk mendukung pertumbuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia, SDLG yang selama ini dikenal sebagai spesialis wheel laoder, sekarang memperkenalkan tipe produk baru, yaitu compact excavator E660FL kelas 6 ton dan E690F kelas 9 ton. Selain membidik pekerjaanpekerjaan konstruksi di area perkotaan yang lalulintasnya ramai dan pemukiman padat, alat-alat berpostur ringkas ini juga digunakan di sektor agrikultur dan sebagai alat pendukung di usaha tambang.
Untuk memperkuat hubungan baik antara para pelanggan dan PT. United Equipment Indonesia (Uniquip) sebagai dealer, Hyundai Construction Equipment (HCE) menyelenggarakan acara bertajuk Hyundai VIP Customer Gathering di Balikpapan, Kalimantan Timur. Pabrikan asal Korea Selatan ini memanfaatkan acara ini untuk me-review produk-produk andalannya di sektor tambang, yaitu hydraulic excavator R480 LC-9S kelas 48 ton, R850 LC-9 kelas 85 ton, dan excavator kelas 125 ton R1250 LC-9. HCE mengakui Indonesia sebagai pasar terbesarnya di kawasan Asia Tenggara.
Sementara PT. Intraco Penta Wahana menyatakan komitmennya untuk memberikan layanan purna jual yang optimal terhadap semua produk yang dipasarkannya, dari mulai menjamin ketersediaan suku cadang, menyediakan tenaga mekanik yang profesional hingga menawarkan paket-paket service contract kepada para customer. Apakah berbagai upaya itu bisa menjadi indikasi-indikasi positif bagi pertumbuhan industri alat berat konstruksi ke depan, mungkin butuh waktu untuk membuktikannya.