Tampilkan di aplikasi

Buku Fatiha Media hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Kupikir Bisa Hidup dengan Setengah Waras

1 Pembaca
Rp 46.000 13%
Rp 40.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 120.000 13%
Rp 34.667 /orang
Rp 104.000

5 Pembaca
Rp 200.000 20%
Rp 32.000 /orang
Rp 160.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Buku ini bercerita tentang “Aku” yang dipaksa bertahan oleh kerasnya sifat egoisme para manusia. Kehidupan yang awalnya baik-baik saja, katakanlah manis nan penuh keromantisan suasana rumah. Hingga pada suatu hari, tiba-tiba berubah 180 derajat. Dicampakkan, dibully, insecure dan over thinking menjadi santapan sehari-hari yang harus senantiasa dijalani. Awalnya memang terasa berat dan sesak dalam dada. Namun, apa boleh buat? Mau tidak mau ya harus senantiasa dijalani. Menjadi manusia yang tidak dianggap dan diperlakukan baik oleh manusia lain memang menyakitkan. Rasa-rasanya tak kuat untuk mencoba berdiri tegak demi mahkota yang ada di kepala bak princess di negeri dongeng. Memberi senyuman palsu untuk manusia luar rumah tidaklah mudah. Apalah daya, di balik itu semua hidup kita harus senantiasa disyukuri dengan nikmat yang ada.

Buku ini berisi permasalahan anak muda jaman sekarang. Yang mudah insecure hingga lupa caranya bersyukur. Dari buku ini semoga dapat menginspirasi pembaca untuk terus bertahan dalam kehidupan meski badai dan rintangan menerjang. Semoga kita bisa tetap hidup meski dengan keadaan Setengah Waras. Kalau masih penasaran, silakan langsung baca dan kepoin bukunya. Tetap waras, gurls!

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Annisa Uswatun Khasanah
Editor: Fatiha el-Kayyis

Penerbit: Fatiha Media
ISBN: 9786235566900
Terbit: Oktober 2021 , 97 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Buku ini bercerita tentang “Aku” yang dipaksa bertahan oleh kerasnya sifat egoisme para manusia. Kehidupan yang awalnya baik-baik saja, katakanlah manis nan penuh keromantisan suasana rumah. Hingga pada suatu hari, tiba-tiba berubah 180 derajat. Dicampakkan, dibully, insecure dan over thinking menjadi santapan sehari-hari yang harus senantiasa dijalani. Awalnya memang terasa berat dan sesak dalam dada. Namun, apa boleh buat? Mau tidak mau ya harus senantiasa dijalani. Menjadi manusia yang tidak dianggap dan diperlakukan baik oleh manusia lain memang menyakitkan. Rasa-rasanya tak kuat untuk mencoba berdiri tegak demi mahkota yang ada di kepala bak princess di negeri dongeng. Memberi senyuman palsu untuk manusia luar rumah tidaklah mudah. Apalah daya, di balik itu semua hidup kita harus senantiasa disyukuri dengan nikmat yang ada.

Buku ini berisi permasalahan anak muda jaman sekarang. Yang mudah insecure hingga lupa caranya bersyukur. Dari buku ini semoga dapat menginspirasi pembaca untuk terus bertahan dalam kehidupan meski badai dan rintangan menerjang. Semoga kita bisa tetap hidup meski dengan keadaan Setengah Waras. Kalau masih penasaran, silakan langsung baca dan kepoin bukunya. Tetap waras, gurls!

Ulasan Editorial

Perasaan bingung, merasa tidak memiliki arah, perasaan tidak pasti dengan masa depan adalah beberapa hal yang membuat seseorang menjadi takut menjalani hidup, bahkan enggan berjuang untuk memulai survive. Tidak jarang keberhasilan dan kebahagiaan teman bukan menjadi motivasi malah membuat kita menjadi insecure dan pesimis dengan diri sendiri. Buku ini cocok sekali untuk menjawab beberapa rasa resah, galau, was-was dalam hidup Anda. Bagi remaja atau siapun yang sedang mengalami a quarter life crisis, buku ini disarankan untuk dikonsumsi dan semoga menjadi asupan bergizi hidup Anda

Dosen di Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Kebumen / Iis Eka Wulandari, S.Sos., M.Sos.

Pendahuluan / Prolog

Sekapur sirih
Assalamu‟alaikum wr wb.

Alhamdulillah, puji syukur Penulis panjatkan pada Allah SWT yang telah mengizinkan penulis untuk membuat buku fiksi mini berjudul “Kupikir Bisa Hidup dengan Setengah Waras.” Tanpa berbagai nikmat dan karunia dari-Nya, tak mungkin penulis bisa menyelesaikan buku dan menerbitkannya. Kedua, shalawat serta salam tak akan pernah lupa penulis haturkan pada Nabi Muhammad SAW yang telah membebaskan umatnya dari jaman jahiliyah ke jaman Islamiyah.

Pertama-tama, dari pada ungkapan terima kasih, doa yang baik-baik menjadi pilihan penulis untuk Ibu Suryati dan Bapak Muh. Yusuf yang menjadi orang tua terhebat yang pernah ada. Tanpa keduanya, penulis tak akan pernah menapaki jalan yang mudah dan tanpa likuan.

Kedua, doa yang sama untuk kedua kakak penulis Nur Isma Bintang bersama suaminya, Ridwan Nur dan anak perempuannya, Dinar Rumaysha dan kakak Bintang Faizal yang selalu penulis panjatkan doa, serta support system Deny Aditya Sukma karena telah menjadi sumber inspirasi dan penyemangat di berbagai kesempatan yang ada.

Ketiga, kesemogaan selalu saya ujarkan untuk keluarga, sahabat sekaligus dosen dan semua pihak yang telah berpartisipasi dalam buku ini karena telah menjadi penyemangat dalam berpikir, berdedikasi dan berprogres yang lebih luas. Selanjutnya, doa yang baik juga diperuntukkan pada Mas Mokhamad Abdul Aziz yang selalu memberi saya motivasi untuk menjadi insan yang lebih bertanggung jawab.

Tak lupa semua teman yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu, semoga kita semua diberkahi Allah SWT.

Buku fiksi mini yang menceritakan tentang perjalanan seorang perempuan bertahan hidup dalam segala rasa gundah gulana. Mulai dari insecure, bullying, overthinking dsb. Buku ini dapat menjadi sumber kekuatan untuk memiliki hati yang besar bagi para pembaca, khususnya dalam hal memanusiakan manusia. Penulis harap, pembaca dapat mengambil hikmah dan makna dari setiap bingkisan kata yang penulis sajikan.

Penulis sungguh menyadari, terdapat banyak salah dan cela yang secara sengaja atau tidak terkandung di dalam buku ini. Maka, kritik dan saran yang membangun akan penulis harapkan dari pembaca sekalian. Semoga buku ini bisa memberi pelajaran pada siapapun yang membacanya.

Salam Literasi!! Salatiga, September 2021
Penulis
Annisa UK

Penulis

Annisa Uswatun Khasanah - Annisa Uswatun Khasanah, sebut saja (Annisa UK). Lahir di sebuah kota kecil yang terkenal dengan lagu Kartonyono Medhot Janji oleh Denny Caknan, tepatnya Ngawi Jawa Timur, pada tanggal 19 Oktober 2001. Sejak kecil memiliki hobi membaca buku komik, novel dsb hingga menjadikannya sebagai aktivitas di waktu-waktu luangnya.

Merupakan anak ketiga dari pasangan Muh. Yusuf dan Suryati, serta memiliki kakak perempuan yang bernama Nur Isma Bintang Risqiani yang telah menikah dengan Ridwan Nur Setiawan dan dikaruniai anak perempuan yang bernama Dinar Rumaysha Setiawan. Kakak laki-lakinya bernama Bintang Faizal Nur Yusuf.

Selama menjadi pelajar, Annisa UK pernah menempuh pendidikan di RA Perwanida Tulakan Sine, MI Yaspi 6 Bayemrejo, MTs N Ketanggung (MTs N 7 Ngawi), MAN 3 Ngawi. Saat ini masih berstatus mahasiswi semester V di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Daftar Isi

Cover
Sinopsis
Endorsement
Kata Pengantar: Peradaban Setengah Waras
Daftar Isi
Sekapur Sirih
Bab 1 Mungkin Seharusnya Aku tidak dilahirkan
Bab 2 Aku Tidak Lebih Baik dari Orang Lain
Bab 3 Nothing Special, Everything So Bad
Bab 4 Lukaku, Tergores Kembali
Bab 5 Sendu Sabtu Malam
Bab 6 Hai Peri Cantik
Bab 7 Jadi Aku Sebenta Saja
Bab 8 Senyum Palsu
Bab 9 Berbeda
Bab 10 Semua Ada Waktunya
Bab 11 Hari Raya Rindu
Bab 12 Hidup Memang Perlu Banyak Warna
Bab 13 Terima Kasih, Kalian Hebat
Bab 14 Kembali ke Masa Lalu
Bab 15 Apa Gunanya Berharap
Bab 16 Melihatnya Aku Cukup Menyesal
Bab 17 Setiap Orang bERHAK untuk Menangis
Bab 18 Jika Tidak Mampu Bertahan Pulanglah
Bab 19 Meja Bundar dan Rangkulan Angan
Bab 20 Semakin Kuingin Lepas Semakin Tumbuh
Bab 21 Desir Senja Bulan Juni
Tentang Penulis
Cover Akhir