Ikhtisar
Kala itu aku pernah merasa menjadi orang yang tergalau sedunia. Aku kira usahaku berujung kesiaan. Sebab, begitu banyak doa yang kulangitkan, tapi tak kunjung Dia kabulkan. Namun, aku tak mungkin bosan mengadu pada-Nya. Karena aku tak tahu, doa mana yang akan Ia kabulkan lebih dulu.
Kujalani semua cerita dari-Nya. Hingga akhirnya, aku menemukanmu di persimpangan doaku. Aku dan kamu, dua insan yang menjadi satu. Ditakdirkan menjadi kita yang siap mengurai setiap derai tawa dan air mata. Yakinlah, menyatunya aku dan kamu adalah hasil doa terbaik dari kita, orang tua, keluarga, sahabat dan orang-orang yang berharap baik pada kita. Mari melangkah bersama, takhlukkan segala asa.
Pendahuluan / Prolog
Kata Pengantar
Tentang segala takdir-Nya, aku tak ingin melewatinya tanpa rasa syukur. Sebab, setiap ketetapan yang kelihatannya menyesakkan dada itu, belum tentu menghinakan diri.
Teramat banyak nikmat yang Allah berikan, ya meski terkadang dibungkus lewat ujian. Maka itu, tak bisa berhenti di tengah jalan, harus menyelesaikan perjalanan. Tuntaskan, hingga kita mampu menuai manisnya kehidupan.
Teruntuk setiap yang pernah hadir, terimakasih sudah berkenan mengisi perjalananku. Terimakasih sudah mengajariku tentang perihal nilai-nilai kehidupan. Tak mungkin kudapatkan semua itu tanpa bersua dengan kalian.
Terlebih teruntuk orangtua, beribu ucapan terimakasih pun mungkin tak akan cukup untuk mewakili kebaikan beliau. Doa terbaik selalu kulangitkan, semoga senantiasa dibahagiakan atas segala takdir-Nya. Mendapat kemuliaan di dunia dan akhirat.
Terimakasih juga teruntuk Mas Khanan. Kecup manis dariku, karena sudah berkenan menemani dan melengkapi beberapa tulisan di buku ini. Jadi, aku tak ingin sendirian, harus ada namamu di samping namaku.
Makin lengkap pula tulisan di buku dengan beberapa celotehan teman-teman. Terimakasih ya, sudah mau menulis perihal daku yang menyebalkan ini. Kuaminkan segala doa terbaik kalian.
Setelah sekian lama, akhirnya buku perdana ini bisa sampai ke teman-teman. Selamat membaca, selamat menyelami segala keluh kesah yang tak berujung keputusasaan.
Selesaikan hingga halaman terakhir ya. Jangan setengah-setengah, siapa tahu kita punya alur serita yang sama, jadi nggak ngerasa sendirian kan? Dan yang terpenting, aku tidak mungkin mengajak teman-teman menyerah pada keadaan, tapi sebaliknya. Mari taklukkan segala asam manis kehidupan.
Dari kami yang sudah SAH,
Luluk MN dan Khanan
Daftar Isi
Cover
Kata Pengantar
Ini Cerita Tentang Doa Kita
Daftar Isi
Perjalanan Part 1
Lautan dan Takdir
Anak Harapan Tuhan
Relatif
Sukanya Begitu
Ladang dan Belalang
Ditakdirkan Berbeda
Apa Salahnya Jadi Orang yang Perhatian?
Keterbatasan Bukan Berarti Berbatas
Kita yang Mengejar Takdir Lain
Sebening Embun
Selamat Hari Lahir
Ternyata Masih Sekedar Jalan di Tempat
Berharap yang Melahirkan Kebahagiaan
Kalian yang Kerap Kurindu
Tuhan, Izinkan Aku Jomblo
Menjadi Perantara
Bank Terbaik
Sabar Lalu Beruntung
Pertanyaan
Kata Sebagian Orang
Dia yang Maha Baik
Belajar dari Bintang yang Jatuh
Aku dan Kamu
Pemilik Impian
Jodoh Pasti Bertamu
Sudahkah Bersyukur?
Makhluk Terunik
Titipan Puisi
Surat Menejelang Senja
Surat Titipan
Bagi-Nya
Doa Terbaik
Kelak, Bila Kamu Bahagia
Hanya Beranjak, Tidak Pergi
Mengikuti Takdir
Aktivitas Baru
Alhamdulillah ‘Ala Kulli Haal
Menghafal Itu
Wisuda ke-Dua
Pasca Wisuda ke-2
Dipertemukan
Diperkenankan
Bertemu
Melamar
Setelah Menjadi Kita
Kata Mereka:Selamat Menunaikan Ibadah Terlama
Kutukan untuk Mantan Calon
Selamat, Sahabatku
Selamat, Ughtea
Jodoh Pasti Bertemu
Sebuah Pesan yang Nggak Penting-penting Amat: Pernikahan Bukan Akhir Perjalanan
Samawa ya
Teman Seperjuangan yang Menyebalkan
Tentang Penulis