Tampilkan di aplikasi

Buku Fatiha Media hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Perjalanan Sebuah Doa

1 Pembaca
Rp 50.000 14%
Rp 43.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 129.000 13%
Rp 37.267 /orang
Rp 111.800

5 Pembaca
Rp 215.000 20%
Rp 34.400 /orang
Rp 172.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Kala itu aku pernah merasa menjadi orang yang tergalau sedunia. Aku kira usahaku berujung kesiaan. Sebab, begitu banyak doa yang kulangitkan, tapi tak kunjung Dia kabulkan. Namun, aku tak mungkin bosan mengadu pada-Nya. Karena aku tak tahu, doa mana yang akan Ia kabulkan lebih dulu.

Kujalani semua cerita dari-Nya. Hingga akhirnya, aku menemukanmu di persimpangan doaku. Aku dan kamu, dua insan yang menjadi satu. Ditakdirkan menjadi kita yang siap mengurai setiap derai tawa dan air mata. Yakinlah, menyatunya aku dan kamu adalah hasil doa terbaik dari kita, orang tua, keluarga, sahabat dan orang-orang yang berharap baik pada kita. Mari melangkah bersama, takhlukkan segala asa.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Luluk Munawaroh / Khoeroni Rouf Abdul Khanan
Editor: Fatiha el-Kayyis

Penerbit: Fatiha Media
ISBN: 9786236759356
Terbit: November 2020 , 191 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Kala itu aku pernah merasa menjadi orang yang tergalau sedunia. Aku kira usahaku berujung kesiaan. Sebab, begitu banyak doa yang kulangitkan, tapi tak kunjung Dia kabulkan. Namun, aku tak mungkin bosan mengadu pada-Nya. Karena aku tak tahu, doa mana yang akan Ia kabulkan lebih dulu.

Kujalani semua cerita dari-Nya. Hingga akhirnya, aku menemukanmu di persimpangan doaku. Aku dan kamu, dua insan yang menjadi satu. Ditakdirkan menjadi kita yang siap mengurai setiap derai tawa dan air mata. Yakinlah, menyatunya aku dan kamu adalah hasil doa terbaik dari kita, orang tua, keluarga, sahabat dan orang-orang yang berharap baik pada kita. Mari melangkah bersama, takhlukkan segala asa.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Tentang segala takdir-Nya, aku tak ingin melewatinya tanpa rasa syukur. Sebab, setiap ketetapan yang kelihatannya menyesakkan dada itu, belum tentu menghinakan diri.

Teramat banyak nikmat yang Allah berikan, ya meski terkadang dibungkus lewat ujian. Maka itu, tak bisa berhenti di tengah jalan, harus menyelesaikan perjalanan. Tuntaskan, hingga kita mampu menuai manisnya kehidupan.

Teruntuk setiap yang pernah hadir, terimakasih sudah berkenan mengisi perjalananku. Terimakasih sudah mengajariku tentang perihal nilai-nilai kehidupan. Tak mungkin kudapatkan semua itu tanpa bersua dengan kalian.

Terlebih teruntuk orangtua, beribu ucapan terimakasih pun mungkin tak akan cukup untuk mewakili kebaikan beliau. Doa terbaik selalu kulangitkan, semoga senantiasa dibahagiakan atas segala takdir-Nya. Mendapat kemuliaan di dunia dan akhirat.

Terimakasih juga teruntuk Mas Khanan. Kecup manis dariku, karena sudah berkenan menemani dan melengkapi beberapa tulisan di buku ini. Jadi, aku tak ingin sendirian, harus ada namamu di samping namaku.

Makin lengkap pula tulisan di buku dengan beberapa celotehan teman-teman. Terimakasih ya, sudah mau menulis perihal daku yang menyebalkan ini. Kuaminkan segala doa terbaik kalian.

Setelah sekian lama, akhirnya buku perdana ini bisa sampai ke teman-teman. Selamat membaca, selamat menyelami segala keluh kesah yang tak berujung keputusasaan.

Selesaikan hingga halaman terakhir ya. Jangan setengah-setengah, siapa tahu kita punya alur serita yang sama, jadi nggak ngerasa sendirian kan? Dan yang terpenting, aku tidak mungkin mengajak teman-teman menyerah pada keadaan, tapi sebaliknya. Mari taklukkan segala asam manis kehidupan.

Dari kami yang sudah SAH,

Luluk MN dan Khanan

Daftar Isi

Cover
Kata Pengantar
Ini Cerita Tentang Doa Kita
Daftar Isi
Perjalanan Part 1
     Lautan dan Takdir
     Anak Harapan Tuhan
     Relatif
     Sukanya Begitu
     Ladang dan Belalang
     Ditakdirkan Berbeda
     Apa Salahnya Jadi Orang yang Perhatian?
     Keterbatasan Bukan Berarti Berbatas
     Kita yang Mengejar Takdir Lain
     Sebening Embun
     Selamat Hari Lahir
     Ternyata Masih Sekedar Jalan di Tempat
     Berharap yang Melahirkan Kebahagiaan
     Kalian yang Kerap Kurindu
     Tuhan, Izinkan Aku Jomblo
     Menjadi Perantara
     Bank Terbaik
     Sabar Lalu Beruntung
     Pertanyaan
     Kata Sebagian Orang
     Dia yang Maha Baik
     Belajar dari Bintang yang Jatuh
     Aku dan Kamu
     Pemilik Impian
     Jodoh Pasti Bertamu
     Sudahkah Bersyukur?
     Makhluk Terunik
     Titipan Puisi
     Surat Menejelang Senja
     Surat Titipan
     Bagi-Nya
     Doa Terbaik
     Kelak, Bila Kamu Bahagia
     Hanya Beranjak, Tidak Pergi
     Mengikuti Takdir
     Aktivitas Baru
     Alhamdulillah ‘Ala Kulli Haal
     Menghafal Itu
     Wisuda ke-Dua
     Pasca Wisuda ke-2
     Dipertemukan
     Diperkenankan
     Bertemu
     Melamar
     Setelah Menjadi Kita
     Kata Mereka:Selamat Menunaikan Ibadah Terlama
     Kutukan untuk Mantan Calon
     Selamat, Sahabatku
     Selamat, Ughtea
     Jodoh Pasti Bertemu
     Sebuah Pesan yang Nggak Penting-penting Amat: Pernikahan Bukan Akhir Perjalanan
     Samawa ya
     Teman Seperjuangan yang Menyebalkan
Tentang Penulis